Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penawaran obligasi korporasi kian ramai. Kali ini, PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp 1,5 triliun.
Analis Asanusa Asset Management Akuntino Madhany mengatakan obligasi ini memiliki prospek menarik. Obligasi ini memiliki peringkat tinggi AAA serta adanya dukungan kuat dari salah satu pemegang saham mayoritas yaitu Toyota Financial Services Corporation (TFSC).
TFSC adalah anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Toyota Motor Corporation, salah satu pabrikan otomotif terbesar di dunia. "Sehingga demand akan baik,"ujar Akuntino, Jakarta, Kamis (21/4).
Diperkirakan, kupon untuk seri A akan berkisar 8,5% dan untuk seri B sekitar 9,15%. "Kemungkinan kupon akan berada dikisaran tersebut atau sedikit lebih rendah melihat tren yield obligasi yang turun," kata Akuntino.
Akuntino mengatakan tahun ini akan menjadi tantangan bagi penerbitan obligasi korporasi. Alasannya, investor institusi akan berbondong-bondong masuk ke surat berharga negara (SBN) guna memenuhi peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) yang menetapkan batas minimal investasi di SBN. "Institusi masih fokus mengumpulkan SBN," ujar dia.
Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus memperkirakan penerbitan obligasi korporasi hingga akhir tahun bisa berkisar Rp 50 triliun hingga Rp 60 triliun. Asumsi tersebut mempertimbangkan banyaknya obligasi jatuh tempo dari bulan ini hingga bulan Desember 2016 yang mencapai Rp 39,2 triliun.
Sehingga para emiten masih akan terus mengeluarkan obligasi korporasi. "Mungkin sebagian akan di gunakan untuk modal kerja dan sebagian lagi akan digunakan untuk refinancing utang yang jatuh tempo," tutur Nico.
Dari total penerbitan, dia memperkirakan akan ramai di semester I. Pasalnya, pasar akan mengalami ketidakpastian pada semester II nanti. Seperti, adanya potensi kenaikan suku bunga acuan Bank sentral Amerika Serikat, Fed rate selepas bulan Juni serta perekonomian Tiongkok yang belum stabil.
Sementara itu, total obligasi emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI sepanjang 2016 mencapai 12 emisi dari 11 emiten senilai Rp 18,74 triliun.
Penerbitan obligasi TAFS merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan II senilai total Rp 5 triliun. Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan perusahaan, surat utang ini ditawarkan dua seri, yakni seri A bertenor 370 hari dan seri B berjangka waktu 36 bulan. Keduanya diterbitkan tanpa warkat dan dijamin penuh (full commitment) oleh para penjamin pelaksana emisi efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News