kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obligasi Rp 4,4 triliun siap masuk bursa efek


Senin, 27 Juni 2016 / 19:33 WIB
Obligasi Rp 4,4 triliun siap masuk bursa efek


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri, penawaran obligasi korporasi membanjir. Setidaknya obligasi Rp 4,42 triliun siap terbit.

Yang terbaru, Obligasi berkelanjutan II tahap I Tower Bersama Infrastructure diterbitkan senilai Rp 230 miliar. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, surat utang ini ditawarkan dengan kupon 9,25% dan tenor lima tahun.

Obligasi ini akan membayarkan kupon dengan frekuensi tiga bulanan dan pembayaran bunga pertama pada 1 Oktober 2016. Masa penawaran berlangsung 27-28 Juni 2016. Dengan demikian, pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa dilakukan pada 11 Juli 2016.

Lalu,PT PP Properti menerbitkan obligasi Rp 600 miliar. Penerbitan tersebut dilakukan dalam dua seri, yakni seri A senilai Rp 200 miliar dengan kupon 9,15% per tahun dan tenor satu tahun.

Serta, seri B senilai Rp 400 miliar dengan kupon 9,9% dengan jangka waktu lima tahun. Obligasi ini dijadwalkan melakukan pencatatan di BEI pada 11 Juli 2016.

PT Bank DKI juga menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun dengan kupon 9,25% dan tenor lima tahun. Pencatatan di BEI rencananya akan dilakukan 1 Juli 2016. Penerbitan ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I dengan target dana Rp 2,5 triliun.

PT Intiland Development Tbk menawarkan obligasi II senilai Rp 590 miliar yang dalam dua seri. Antara lain, seri A senilai Rp 428 miliar dengan kupon 10,75% dan tenor tiga tahun. Serta, seri B senilai Rp 162 miliar dengan kupon 11% dan tenor lima tahun. Obligasi ini akan dicatatkan di BEI pada 30 Juni 2016.

Juga, PT Angkasa Pura II yang akan menerbitkan obligasi Rp 2 triliun. Penerbitan dilakukan dalam tiga seri. Yakni, seri A senilai Rp 1 triliun dengan kupon 8,6% dan tenor lima tahun.

Lalu, seri B senilai Rp 100 miliar dengan kupon 8,8% dan tenor tujuh tahun. Serta, seri C senilai Rp 900 miliar dengan kupon 9% dan tenor 10 tahun. Obligasi ini dijadwalkan dicatatkan di BEI pada 1 Juli 2016.

Penerbitan ini menambah panjang penerbitan obligasi tahun ini. Hingga akhir Mei 201, total penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 27,24 triliun sebanyak 22 perusahaan.

Mayoritas penerbitan didominasi oleh sektor perbankan mencapai Rp 15,88 triliun dari enam perusahaan. Kemudian, sektor pembiayaan sekitar Rp 10,85 triliun dari delapan perusahaan. Serta, sektor makanan dan minuman sebesar Rp 500 miliar sebanyak satu perusahaan.

Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan permintaan obligasi korporasi saat ini meningkat di tengah tingginya volatilitas Obligasi Surat Utang Negara (SUN).

Pasar SUN masih tertekan akibat keputusan Britain Exit (Brexit) yang memicu ketidakpastian perekonomian di dunia.

"Obligasi korporasi muncul sebagai produk investasi yang bisa menggantikan imbal hasil yang dibutuhkan oleh investor," ujar Nico.

Penurunan BI Rate

Menurut Nico, penurunan BI rate ke level 6,5% di awal bulan ini tak banyak berimbas terhadap penurunan kupon obligasi korporasi. Dus, surat utang tersebut menarik dikoleksi di tengah penurunan BI rate.

Analisis dia, obligasi PT PP akan menarik bagi investor. Tren suku bunga rendah dan pelonggaran kebijakan makro prudensial akan menguntungkan bagi sektor properti. Sedangkan obligasi Bank DKI yang menggenggam rating bagus di level A+ menawarkan kupon cukup besar.

Obligasi Intiland juga akan dilirik oleh pasar lantaran membagikan kupon besar. "Obligasi ini akan menjadi saingan terdekat dari PT PP karena bergerak di bidang yang sama, properti," ujar Nico.

Sementara itu, kendati obligasi Angkasa Pura II menawarkan kupon yang lebih kecil namun akan menarik karena bergerak di bidang infrastruktur. Tidak hanya itu saja, obligasi Angkasa Pura juga memiliki rating AAA, sehingga tingkat resiko yang minim.

Dia memperkirakan obligasi tersebut akan ramai ditransaksikan di pasar sekunder. "Pada obligasi PT PP 2015 cukup aktif ditransaksikan meskipun volumenya kecil. oleh karena itu, untuk penerbitan ini juga akan lebih banyak ditransaksikan terlebih dengan danya pelonggaran makro prudensial," ujar Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×