Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Fokus pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur memicu ramainya penerbitan surat utang sektor infrastruktur dan konstruksi.
Demikian disampaikan oleh Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono. "Pembangunan infrastruktur membutuhkan pendanaan sehingga perusahaan menerbitkan surat utang," ujar Wahyu, Jakarta. Peningkatan penerbitan juga diperkirakan ditopang oleh tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menambahkan tren penurunan BI rate memicu melandainya yield surat utang yang menjadi acuan penetapan kupon penerbitan obligasi korporasi. Kondisi ini dimanfaatkan emiten untuk menerbitkan surat utang dengan kupon murah.
"Sektor infrastruktur dan konstruksi masih akan membutuhkan pendanaan di tengah kondisi pemerintah yang menghalalkan pembangunan infrastruktur," ujar Made.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut penerbitan surat utang sektor tersebut hingga kuartal III tahun ini setidaknya mencapai Rp 6,08 triliun. Nilai tersebut lebih besar ketimbang realisasi penerbitan tahun lalu yang tercatat Rp 2,1 triliun untuk sektor konstruksi sebanyak tiga perusahaan. Serta, satu perusahaan sektor teknik elektro dan konstruksi senilai Rp 200 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News