Reporter: Danielisa Putriadita, Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi di semester II-2017 masih akan ramai. Penerbitan obligasi dari sektor keuangan dan perbankan diprediksi masih akan mendominasi pasar.
Presiden Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra menjelaskan, obligasi sektor perbankan memiliki porsi yang besar lantaran memiliki andil dalam berbagai proyek infrastruktur yang membutuhkan dana besar dalam jangka panjang. "Perbankan menerbitkan obligasi karena cukup banyak melempar kreditnya ke infrastruktur," jelas Salyadi kepada KONTAN, Selasa (1/8).
Menurut Salyadi, obligasi menjadi salah satu pilihan favorit korporasi dalam mencari pendanaan. Alasannya, tenornya dapat disesuaikan dengan proyek yang sedang dikerjakan.
Hingga akhir tahun, Salyadi memperkirakan penerbitan obligasi korporasi dapat melampaui penerbitan tahun lalu. "Mudah-mudahan bisa naik sampai Rp 130 triliun," kata Salyadi.
Mengacu data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun 2016 mencapai Rp 112,43 triliun. Pencapaian tersebut merupakan jumlah tertinggi selama ini. Sedangkan sepanjang semester I-2017, penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 57,87 triliun.
Desmon Silitonga, Fund Manager Capital Asset Management memperkirakan, penerbitan obligasi korporasi hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 120 triliun. Dengan melihat realisasi penerbitan obligasi korporasi hingga semester I-2017, maka penerbitan obligasi korporasi di semester II masih akan ramai.
Korporasi cenderung memilih obligasi sebagai solusi pendanaan karena kupon obligasi cenderung menurun. "Sejak tiga tahun terakhir kupon obligasi cenderung turun didorong yield obligasi pemerintah yang juga turun," kata Desmon.
Menurut dia, kupon obligasi korporasi yang terbit pada semester II-2017 masih relatif terjaga. Hal itu didukung inflasi yang juga relatif stabil. Bank Indonesia juga masih akan menahan suku bunga. Kupon obligasi korporasi dengan rating investment grade atau AAA memiliki spread dengan SUN sebesar 100-150 basis poin lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News