kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Obligasi korporasi bakal ramai di semester II


Selasa, 01 Agustus 2017 / 22:00 WIB
Obligasi korporasi bakal ramai di semester II


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Di semester II 2017 analis memprediksikan nilai penerbitan obligasi korporasi masih akan seramai penerbitan obligasi korporasi di semester I 2017.

Desmon Silitonga, Fund Manager PT Capital Asset Management mengatakan nilai penerbitan obligasi korporasi di 2016 mencapai Rp 110 triliun. Sementara Desmon memperkirakan penerbitan obligasi korporasi hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 120 triliun.

Dengan estimasi angka tersebut dan realisasi obligasi korporasi hingga semeseter I 2017 yang mencapai Rp 57,87 trilun, maka masih ada kekurangan sekitar 50%-60% penerbitan obligasi korporasi.

"Artinya, kemungkinan penerbitan obligasi korporasi pada semester II akan sama seperti semester I ramainya," kata Desmon.

Korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta cenderung menarik obligasi sebagai solusi pendanaan karena kupon obligasi cenderung menurun.

"Sejak tiga tahun terakhir kupon obligasi cenderung turun seiring didorong yield obligasi pemerintah yang juga turun," kata Desmon. 

Namun, tantangan bagi obligasi korporasi khususnya swasta adalah persaingan perebutan dana dengan obligasi pemerintah dan obligasi BUMN yang akan semakin marak. Sebab, pemerintah dan perusahaan BUMN haus pendanaan guna menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

"Pada kuartal III dan IV 2017 perebutan mungkin terjadi, obligasi BUMN tidak terlalu bermasalah tapi yang korporasi swasta bisa sedikit terhambat," kata Desmon.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×