Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan menerbitkan obligasi senilai US$ 190 juta atau sekitar Rp 2,26 triliun melalui anak usahanya, Jababeka International B.V (JIBV).
KIJA akan menggunakan obligasi baru untuk menukar sebaginan atau seluruh obligasi awal sebesar US$ 137,72 juta. Sebelumnya, KIJA mempunyai obligasi awal sebesar US$ 175 juta.
Kemudian sebesar US$ 32,63 juta akan digunakan untuk membayar kredit Standard Chartered Bank, dan sisanya sebesar US$ 2,21 juta akan digunakan untuk pendanaan korporasi.
Presiden Direktur KIJA Setyono Djuandi Darmono mengatakan, obligasi baru KIJA mendapat respon yang cukup baik dari pasar. Hal ini terlihat dari nilai pesanan yang mencapai US$ 700 juta dari 69 akun. Ini berarti obligasi KIJA kelebihan permintaan atau oversubscribe 12,4 kali. KIJA dan obligasi ini mendapat peringkat B+ oleh S& P dan Fitch
Secara gografis, sebanyak 80% dari obligasi baru ini dialokasikan kepada investor Asia dan masing-masing sisanya sebanyak 10% dialokasikan untuk investor Amerika Serikat dan Eropa. Sekitar 87% dialokasikan untuk para fund manager, 10% private banks, dan 3% investor lainnya. "Global bond mendapat tanggapan sagat positif dari para investor global berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa pasar global percaya akan kekuatan fundamental Jababeka dan kemampuannya untuk memberikan kinerja yang baik dan meningkat," ujar SD Darmono, Jumat (19/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News