kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Nikel melaju ke level tertinggi satu bulan


Kamis, 09 Juni 2016 / 20:00 WIB
Nikel melaju ke level tertinggi satu bulan


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nikel melaju kencang dengan dukungan sentimen dari Eropa, China dan Amerika Serikat. Kenaikan harga yang cukup tajam mulai membuka peluang koreksi teknikal.

Mengutip Bloomberg, Kamis (9/6) pukul 14.22 waktu Singapura, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,8% ke level US$ 9.120 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya sekaligus level tertinggi dalam satu bulan. Sepekan terakhir, nikel menanjak 7,6%.

Harga nikel masih melanjutkan penguatan setelah Rabu (8/6) naik tajam 4,4% atau kenaikan tertinggi sejak 15 Februari. Menguatnya harga nikel mendapat dorongan dari stimulus ekonomi Bank Sentral Eropa (ECB) serta perbaikan dalam neraca perdagangan China.

Guna merangsang lesunya ekonomi di zona euro, ECB membeli sejumlah obligasi yang diterbitkan oleh beberapa korporasi besar. Sementara di China, impor bulan Mei hanya turun tipis 0,4% dibanding bulan sebelumnya.

Ini merupakan angka penurunan terkecil sejak akhir 2014 sehingga memberi sinyal membaiknya permintaan domestik. Penjualan kendaraan penumpang di China juga naik sembilan kali dalam sepuluh bulan berturut - turut.

Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka memaparkan, perlambatan ekonomi di Eropa membuat ECB harus mengambil inisiatif untuk menggelontorkan stimulus. Pasalnya, tingkat manufaktur zona euro masih cenderung stagnan, sementara inflasi belum juga mencapai target.

Di samping itu, permasalahan Yunani masih terus menjadi beban di zona euro. Yunani memiliki beberapa obligasi jatuh tempo jangka pendek yang menunggu untuk dibayar. " Sebaliknya, China mengindikasikan kondisi ekonomi cukup positif," ujarnya.

Di samping itu, harga logam juga pulih di tengah lunturnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Hal ini membawa tekanan pada dollar AS sehingga meningkatkan harga komoditas. Jatuhnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) membuat pelaku menilai The Fed tidak akan menaikkan suku bunga di bulan Juni.

Selanjutnya, data Unemployment AS secara mingguan yang dirilis Kamis malam (9/6) akan menjadi fokus perhatian. Adapun proyeksinya naik menjadi 269.000 dari sebelumnya 267.000. "Jika pengangguran bertambah, nikel bisa melanjutkan kenaikan hingga akhir pekan," duga Ibrahim.

Namun demikian, resiko profit taking yang membuat harga koreksi masih terbuka. Apalagi, dalam sepekan terakhir harga nikel naik cukup signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×