Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kian terhempas sejalan dengan semakin kuatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed bulan depan. Di pasar spot, Senin (30/5) lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,39% ke Rp 13.640 dibanding sehari sebelumnya. Sedang di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,48% menjadi Rp 13.641.
Agus Chandra, Research and Analyst Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah melemah akibat komentar Gubernur The Fed, Janet Yellen terkait potensi kenaikan suku bunga di bulan Juni. Hal ini memicu permintaan dollar AS dan menekan rupiah.
Rupiah pun jatuh saat sentimen domestik sepi. Padahal, kondisi rupiah secara fundamental sebenarnya cukup positif. "Kebijakan amnesty pajak mendukung penguatan rupiah," kata Agus.
Tapi, analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto bilang, pelemahan rupiah sudah tidak signifikan.
"Saya melihat kenaikan suku bunga The Fed tidak terjadi di Juni karena menunggu hasil referendum Brexit. Kemungkinan akan naik pada Juli," ujarnya.
Hari ini, Rully menduga rupiah menguat di 13.600–13.675. Prediksi Agus rupiah melemah terbatas di 13.500–13.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News