Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Outlook kinerja PT Bumi Resource Tbk (BUMI) masih diprediksi mulus tahun ini. Hanya saja kinerjanya sangat sensitif pergerakan harga batubara.
Menurut Analis NH Korindo Bima Setiaji dalam pandangannya secara operasional tahun ini belum ada masalah yang signifikan dapat mengganggu kinerja. Sehingga pembayaran utang dan bunga utang BUMI diprediksi tidak akan mengalami kendala.
“Adanya restrukturisasi utang maka interest cost dia juga semakin berkurang, sehingga arus kas lebih positif,” kata Bima kepada KONTAN, Senin (13/2).
Menurut catatan Bima, sepertinya laba bersih 2016 BUMI terindikasi sebesar US$ 101,6 juta. dimana penjualan batu bara naik 10,6%. Serta harga jual rata-rata yang diperkirakan naik 30%. Sehingga kinerja 2016 BUMI dianggap masih cukup baik.
Melihat ekspektasi harga batubara masih berada dikisaran US$ 70 per metric ton, dianggap juga masih terbilang cukup aman bagi kinerja BUMI. Dan seharusnya ada lonjakan sebelum beban depresiasi dan amortisasi (EBITDA) di tahun ini.
Secara fundamental, Bima belum bisa merekomendasikan saham BUMI. Tapi melihat pergerakan teknikal Bima merekomendasikan buy di target harga Rp 500 per saham.
Asal tahu saja, BUMI memiliki 2,2 miliar metric ton cadangan batu bara dan 12,4 miliar metric ton sumber daya di luar cadangan. Tambang KPC dan Arutmin memiliki perjanjian kontrak batubara yang akan berakhir di tahun 2021 dan 2019. Jangkauan pasar BUMI paling besar 40% domestik, 31% India, 12% Jepang, sisanya Filipina, China, Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News