Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup pada posisi 5.014.58, atau melemah 1,07%. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 797,4 miliar. Analis memprediksi IHSG masih akan terseok di zona merah pada sesi II.
Analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, pada akhir sesi II nanti, net sell asing kemungkinan bisa mencapai Rp 1,5 triliun. AKsi jual asing dan juga tekanan negatif dari pelemahan bursa regional bakal menyengat IHSG.
"Dow Jones sendiri mencatatkan koreksi dan sepertinya masih akan melanjutkan koreksi. Karena itu, berpengaruh terhadap sentimen bursa global," kata Satrio, Senin (3/6).
Ia memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.900-4.950 dan resisten 5.050-5.110. Saham yang ia rekomendasikan antara lain adalah UNVR, dengan saran buy on weakness. "Untuk saham lainnya, investor dapat melakukan hal serupa namun menunggu IHSG berada di bawah 5.000. Baru berani beli," ujar Satrio.
Senada, analis Asjaya Indosurya Securities Dimas Adrianto juga memperkirakan IHSG sesi II akan tertekan. Hal ini dikarenakan perlambatan perekonomian China dan juga data ekspor-impor Indonesia kurang memuaskan sehingga dapat menyebabkan pelemahan rupiah.
"Selain itu ketidakpastian akan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM pun membuat investor lebih berhati-hati," ucap Dimas.
Dimas memperkirakan pergerakan IHSG akan berada pada rentang support 4.930 dan resisten 5.095. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, Dimas merekomendasikan MNCN, ASSA, APLN, NIRO, ELTY, BIPI, TELE dan BDMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News