kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Michael Tjoa: Investor lokal tambah porsi saham


Senin, 03 Juni 2013 / 06:48 WIB
ILUSTRASI. Promo Watsons Buy 1 Free 1


Reporter: Dina Farisah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Dana asing memang banyak keluar dari pasar saham. Tapi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru naik. Kemungkinan, kenaikan ini karena volume investor lokal yang masuk ke pasar saham bertambah akibat koreksi harga obligasi. Secara historis, investor lokal memang lebih cenderung memburu saham daripada obligasi.

Namun, kami, manajer investasi, tidak ikut merespon kejatuhan obligasi dengan mengalihkan dana dari obligasi ke saham. Sepanjang Mei, minat investor masuk ke reksadana saham memang cukup besar. Meski demikian, porsi penempatan dana di surat utang tidak dikurangi. Manajer investasi belum mengubah strategi penempatan portofolio.

Aksi jual bersih (net sell) asing di pasar saham kelihatan cukup besar, tapi tidak berdampak signifikan pada pasar obligasi. Aksi net sell asing hanya sementara. Secara year to date, porsi asing masih besar. Artinya, dalam jangka panjang dana asing masih akan bertahan.

Pelaku pasar pun masih optimistis dana asing tidak akan keluar secara besar-besaran. Apalagi, investor lokal juga mulai masuk ke pasar saham sehingga mampu menjaga IHSG tidak koreksi cukup dalam.

Investor lokal tidak panik merespons berita pasar ini sepanjang dana asing masih bertahan dengan tren meningkat secara year to date. Investor harus berhati-hati menyikapi tren sementara ini. Jika profil risiko mereka tidak sesuai dengan portofolio tertentu, maka tidak perlu mengikuti tren mengalihkan investasi.

Pemilihan instrumen investasi harus tetap memperhatikan profil risiko masing-masing individu. Bagi yang mempunyai profil risiko konservatif, tetaplah konsisten memegang portofolio di pendapatan tetap. Tren pengalihan ke saham hanya cocok bagi investor dengan toleransi risiko lebih tinggi. Investor perlu memahami bahwa investasi sebaiknya untuk tujuan jangka panjang. Investor tak perlu menata ulang portofolio jika memang profil risiko tak sesuai. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×