kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: IHSG masih akan memberikan sinyal merah


Senin, 03 Juni 2013 / 08:55 WIB
Analis: IHSG masih akan memberikan sinyal merah
ILUSTRASI. Kentang bermanfaat untuk mencegah asam urat naik dan penyakit batu ginjal.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pada awal pekan ini (3/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih memberikan sinyal merah.  Hal itu diungkapkan oleh Analis Trust Asia Securities Reza Priyambada. 

Dia memprediksi, IHSG akan melanjutkan tren penurunan lantaran sentimen indeks saham Asia yang masih variatif. Selain itu, ada pula faktor eksternal lain seperti dirilisnya data-data positif di AS yang memunculkan persepsi akan penarikan stimulus oleh the Federal Reserve. "Hal ini direspon negatif oleh pelaku pasar," jelas Reza.

Reza memperkirakan, perdagangan IHSG awal pekan ini akan berada pada support 5.042-5.073 dan resisten di level 5.153-5.160. Menurut Reza, IHSG masih melanjutkan tren penurunan dan berada di bawah target support yang telah ditetapkannya yaitu level 5.100-5.120.

"Dengan terlewatinya batas konsolidasi (MBB) tersebut, IHSG berpeluang melanjutkan koreksi. Semoga target support kami kali ini, yaitu 5.042-5.073, tidak ditembus lagi agar ada ruang untuk rebound," kata Reza.

Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, dia merekomendasikan saham MNCN, BBTN, SAME, juga JPFA, untuk posisi trading buy.

Senada, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto memperkirakan, IHSG masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Hal ini lantaran sejumlah sentimen negatif masih akan melanda indeks. Terutama, tingginya asumsi inflasi dalam APBN membuat adanya kekhawatiran jika hal tersebut akan berimbas pada kenaikan tingkat suku bunga.

Selain itu, rilis Bank Indonesia yang memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2013 yang hanya sebesar 5,9%-6,1%. Prediksi ini turun jika dibandingkan dengan kuartal 1 dimana BI memprediksikan perumbuhan ekonomi 6,2%.

David melanjutkan, sentimen negatif juga datang dari bursa global, terkait adanya kekhawatiran bahwa AS akan mengurangi stimulus ekonominya dalam bentuk quantitative easing. Selain itu, tingkat pengangguran di 17 negara Eropa kembali menembus rekor, persentase pengangguran naik menjadi 12,2%.

"Secara sederhana saya menyimpulkan bahwa indeks masih akan mengalami aksi profit taking. Aksi profit taking masih akan mewarnai pergerakan IHSG ke depan," kata David.

David memperkirakan IHSG berpotensi menguji support di level 5.000 dan resisten di 5.130. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham
ASRI, ASSA, BBTN, MNCN, pada posisi speculative buy. Sementara saham CMNP dan PTPP direkomendasikan untuk posisi sell on strength.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×