Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Khomarul Hidayat
Meilki juga yakin, pendapatan JPFA akan tumbuh di tahun 2020 nanti. Pasar ekspor yang tumbuh di tahun ini akan menopang kinerja JPFA di tahun depan.
Selain itu, JPFA mengalokasikan belanja modal untuk ekspansi yang cukup besar di tahun depan yakni sebesar Rp 2 triliun.
Timothy melihat, pangsa ekspor masih sangat menjanjikan bagi bisnis emiten poultry karena didukung oleh regulasi pemerintah yang melunak.
Anissa dalam risetnya menuliskan, di tahun 2020 nanti pertumbuhan pendapatan JPFA akan mencapai 11%. Sementara laba bersih akan tumbuh 37%. Begitu pula dengan operating profit margin diperkirakan tumbuh 9,5%.
Baca Juga: Laba emiten poultry tertekan di kuartal III-2019, simak rekomendasi analis berikut
Meilki rekomendiaskan buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.940 per saham. Ia menilai, JPFA memiliki ketahanan bisnis yang kuat dan lengkap. Meilki menyarankan investor untuk akumulasi saham JPFA sebelum Tahun Baru.
Timothy juga merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.970 per saham. Ia melihat industri poultry mulai membaik didukung stimulus positif dari pemerintah yang muali memperhatikan stabilitas harga ayam.
Anissa juga rekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.215 per saham. Senin (9/12), harga saham JPFA naik 1,58% ke level Rp 1.610 per saham.
Baca Juga: Jaga stabilitas harga ayam hidup, Kemendag akan evaluasi harga acuan ayam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News