Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA, anggota indeks Kompas100) di kuartal III-2019 menurun dibandingkan kuartal II 2019. Namun, analis menilai prospek prospek bisnis JPFA masih cerah.
Mengutip riset analis Kresna Sekuritas Timothy Gracianov, pelemahan kinerja di kuartal III 2019 hampir terjadi diseluruh lini bisnis JPFA. Misal, pada kuartal III 2019 lalu, pendapatan dari bisnis pakan ternak turun 3,4% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 3,5 triliun. Begitu pula dengan pendapatan dari bisnis day old chick (DOC) yang juga turun 14,2% di kuartal III 2019.
Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya dalam risetnya menyebut, kinerja segmen broiler dan DOC yang kurang memuaskan jadi salah satu sebab kinerja JPFA terkoreksi di kuartal III 2019.
Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) bidik pasar Timur Tengah dan China
Selama kuartal III 2019 saja, JPFA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,93 triliun, lebih rendah 7,7% dari kuartal II 2019. Namun secara tahunan atau year on year pendapatan JPFA di kuartal III 2019 itu masih naik 3,5%.
Alhasil, tulis Annisa dalam risetnya, penurunan tersebut membuat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk JPFA selama kuartal III 2019 saja mencapai Rp 213,7 miliar atau turun 58,8% dari kuartal II 2019.
"Kinerja top line yang lebih rendah dari kuartal II 2019 disebabkan oleh kinerja dari segmen broiler dan DOC yang kurang memuaskan," demikian Anissa dalam risetnya.
Kendati kinerja kuartal III 2019 turun dibandingkan kuartal sebelumnya, analis NH Korindo Meilki Darmawan menilai, JPFA masih memiliki potensi untuk membukukan tambahan penghasilan di kuartal IV 2019. Momentum Natal dan Tahun Baru biasanya akan mendorong permintaan.
Rekomendasi saham
Melki optimistis, sampai akhir tahun 2019, total pendapatan JPFA sepanjang tahun ini dapat mencapai Rp 36,8 triliun. Catatan saja, hingga kuartal III 2019, total pendapatan JPFA sudah mencapai Rp 27,1 triliun.
Baca Juga: Sepanjang 2019, nilai ekspor Japfa Comfeed (JPFA) tembus Rp 500 miliar
Ini berarti, JPFA masih ada kesempatan menambah pendapatan sebanyak Rp 9,7 triliun di kuartal IV 2019. "Bagi kami, besaran tersebut masih relevan untuk dicapai oleh JPFA. Jadi di sepanjang 2019, JPFA masih memiliki prospek yang positif dari sisi operasional,” tutur Meilki yang dihubungi Kontan.co.id.
Meilki juga yakin, pendapatan JPFA akan tumbuh di tahun 2020 nanti. Pasar ekspor yang tumbuh di tahun ini akan menopang kinerja JPFA di tahun depan.
Selain itu, JPFA mengalokasikan belanja modal untuk ekspansi yang cukup besar di tahun depan yakni sebesar Rp 2 triliun.
Timothy melihat, pangsa ekspor masih sangat menjanjikan bagi bisnis emiten poultry karena didukung oleh regulasi pemerintah yang melunak.
Anissa dalam risetnya menuliskan, di tahun 2020 nanti pertumbuhan pendapatan JPFA akan mencapai 11%. Sementara laba bersih akan tumbuh 37%. Begitu pula dengan operating profit margin diperkirakan tumbuh 9,5%.
Baca Juga: Laba emiten poultry tertekan di kuartal III-2019, simak rekomendasi analis berikut
Meilki rekomendiaskan buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.940 per saham. Ia menilai, JPFA memiliki ketahanan bisnis yang kuat dan lengkap. Meilki menyarankan investor untuk akumulasi saham JPFA sebelum Tahun Baru.
Timothy juga merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.970 per saham. Ia melihat industri poultry mulai membaik didukung stimulus positif dari pemerintah yang muali memperhatikan stabilitas harga ayam.
Anissa juga rekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.215 per saham. Senin (9/12), harga saham JPFA naik 1,58% ke level Rp 1.610 per saham.
Baca Juga: Jaga stabilitas harga ayam hidup, Kemendag akan evaluasi harga acuan ayam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News