kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik tipis, IHSG tinggalkan zona merah di sesi I


Jumat, 20 Mei 2016 / 12:00 WIB
Naik tipis, IHSG tinggalkan zona merah di sesi I


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik ke zona hijau pasca dibuka turun di perdagangan sesi I, Jumat (20/5). Mengacu data RTI, indeks menguat tipis 0,10% atau 4,678 poin ke level 4.708,89 pukul 11.30.

Tercatat 134 saham bergerak naik, 115 saham bergerak turun, dan 72 saham stagnan. Perdagangan sesi I ini melibatkan 2,08 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,76 triliun.

Enam dari 10 indeks sektoral menopang penguatan IHSG perdagangan pagi. Sektor industri dasar naik 1,55%, manufaktur naik 0,71%, dan aneka industri naik 0,68%.

Sementara, empat sektor sisanya memerah yaitu; perdagangan turun 0,75%, konstruksi turun 0,59%, dan keuangan turun 0,29%.

Terbatasnya penguatan IHSG terbebani aksi jual asing di pasar reguler sebesar Rp 2,480 miliar. Meski demikian, keseluruhan perdagangan lebih diwarnai aksi beli asing sebesar Rp 40,445 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik 4,83% ke Rp 16.275, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 3,19% ke Rp 6.475, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,79% ke Rp 1.135.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 3,85% ke Rp 500, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,77% ke Rp 13.150, dan PT Bank Mandiri (BMRI) turun 2,23% ke Rp 8.750.

"Tren pelemahan rupiah yang kembali berlanjut seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS, situasi itu menjadi salah sau faktor yang menekan IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengutip dari Antara.

Ia mengemukakan bahwa berdasarkan notulensi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada April 2016 lalu, sebagian besar peserta menilai jika data ekonomi yang dirilis sejalan dengan harapan The Fed seperti pasar tenaga kerja dan inflasi yang naik mendekati target 2 %, maka ada kemungkinan suku bunga AS naik pada Juni mendatang.

"Pernyataan the Fed tentang rencana kenaikan suku bunga pada Juni relatif agresif," katanya.

Namun demikian, potensi indeks BEI kembali bergerak menguat juga cukup terbuka jika lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) memberikan peringkat "investment grade" kepada Indonesia. Kondisi itu dapat menopang mata uang rupiah dan berdampak positif ke pasar modal Indonesia.

Ia mengatakan bahwa S&P menjadi satu-satunya lembaga pemeringkat utang yang belum memberikan peringkat "investment grade" kepada Indonesia. Dua lembaga lain yaitu Fitch dan Moody's telah menyematkan "investment grade".

Fitch memberikan label itu mulai 2011, sementara Moody's per 2012. "Naiknya peringkat Indonesia akan mendorong dana asing masuk ke dalam negeri," katanya.

Bursa Asia rebound

Sementara, saham Asia rebound dari level terendah enam pekan dipicu penguatan minyak dan melemahnya dollar terhadap mata uang berimbal hasil lebih tinggi.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4 % pukul 12:03 waktu Tokyo, rebound dari terendah enam pekan. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,2 %, sedangkan tolok ukur di China dan Jepang naik sebanyak 0,3 %. Indeks Shanghai Composite masih turun 0,4 % untuk pekan ini, sedangkan Topix telah naik. Taiwan Taiex naik 0,5 %.

Sedangkan, minyak mentah naik 1,3 % menjadi US$ 48,79 per barel di New York, menuju kenaikan mingguan lebih dari 5 %. Tembaga naik 0,3 % di London, pemangkasan penurunan mingguan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×