Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,06% ke level 6.133,90 pada Selasa (3/12). Sempat melemah ke titik terendah di perdagangan hari ini ke level 6.107,64, akhirnya IHSG mampu bangkit menjelang tutup pasar dan berakhir di zona hijau.
Investor asing pun memborong saham-saham domestik, terlihat dari net buy asing yang mencapai Rp 17,41 miliar pada perdagangan hari ini. Meski demikian, dalam sepekan, masih terjadi net sell asing senilai Rp 903,94 miliar.
Baca Juga: IHSG naik tipis 0,06% ke 6.133 di akhir perdagangan Selasa (3/12)
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, penguatan IHSG pada Selasa (3/12), dipengaruhi rilis data inflasi yang berada di bawah ekspektasi pasar.
Untuk diketahui, inflasi pada bulan November 2019 mencapai 0,14% secara month-on-month (mom) dan sebesar 3,0% secara year-on-year (yoy).
Alfred mengatakan insiden ledakan yang terjadi di Monumen Nasional (Monas) sempat mengakibatkan pelemahan IHSG pada awal perdagangan.
Baca Juga: Bahana TCW prediksi IHSG sentuh level 6.222 pada akhir tahun
Namun, karena ledakan yang relatif tidak begitu besar dan dapat ditangani dengan baik, maka IHSG mampu ditutup di zona hijau.
Untuk perdagangan besok, Alfred memperkirakan, IHSG akan lanjut bergerak di zona hijau. Ia melihat masih adanya sentimen window dressing yang mulai menarik investor domestik untuk kembali masuk ke pasar saham.
“Namun, polanya akan sama yakni campuran, akan ada di teritori negatif dan teritori positif,” terang Alfred.
Di sisi lain, secara teknikal Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG masih terlihat berusaha menggeser rentang konsolidasi wajarnya.
Baca Juga: Berkontribusi 38% terhadap pergerakan IHSG, berikut rekomendasi saham perbankan
“Momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend,” ujar William.
Selain itu, capital inflow yang masih tercatat positif secara year-to-date (ytd) menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia.
Pada perdagangan besok, William memproyeksikan IHSG akan lanjut menguat dengan rentang 5.989 – 6.189. Senada, Alfred pun memprediksi IHSG akan menguat dengan kisaran 6.100 – 6180.
Baca Juga: Harga saham naik, ini PER, EPS dan PBV saham emiten poultry dan ayam, Senin (2/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News