kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bahana TCW prediksi IHSG sentuh level 6.222 pada akhir tahun


Selasa, 03 Desember 2019 / 14:10 WIB
Bahana TCW prediksi IHSG sentuh level 6.222 pada akhir tahun
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham emiten di Bursa Efek Indonesia


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management (BTIM) optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat pada akhir tahun.
 
Budi Hikmat, Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management (BTIM) mengatakan, selama 12 tahun terakhir IHSG tidak pernah minus setiap bulan Desember.

Salah satu faktor pendorongnya adalah aksi window dressing yang sering dilakukan emiten dan institusi keuangan agar kinerja saham menawan pada akhir tahun.

Baca Juga: Rawan profit taking, IHSG dibuka memerah ikuti jejak bursa regional, Selasa (3/12)

“Berdasarkan historikal selama 12 tahun terakhir, IHSG rata-rata tumbuh sekitar 3,5% pada bulan Desember. Jika angka rata-rata ini dijadikan acuan untuk memproyeksikan kenaikan bulan Desember 2019, maka IHSG berpeluang ditutup pada posisi 6.222,” kata Budi Hikmat dalam keterangan tertulisnya Senin (2/12).
 
Kendati demikian Budi mengingatkan IHSG selengkapnya dipengaruhi lima faktor yakni earning, liquidity, interest rate, valuation dan sentiment.
 
Ia menambahkan sentimen dari global yang berpengaruh dalam pelemahan IHSG pada bulan November dipicu faktor eksternal terutama memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan China seusai Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-undang (UU) penegakan demokrasi dan hak asasi manusia di Hong Kong.

Aksi negeri adidaya yang dianggap campur tangan urusan dalam negeri membuat pihak China meradang.

Seperti dikutip Reuters, Kementerian Luar Negeri China menegaskan Beijing akan melakukan serangan balasan.
 
Hal ini membuat khawatir para investor terhadap memburuknya prospek damai dagang oleh dua negara perekonomian terbesar dunia ini. 

Baca Juga: Asing net buy Rp 45,500 miliar, IHSG tetap terkoreksi 0,24% di sesi I Selasa (3/12)

Sehingga investor memilih tak berinvestasi di portofolio berisiko di negara berkembang. Satu pekan lalu, investor asing mencatat penjualan bersih Rp 2,68 triliun di Bursa Efek Indonesia.

Pekan lalu, IHSG sempat terkoreksi di bawah level 6.000 sebelum akhirnya beranjak kembali di level 6.011,83 pada akhir pekan. Sepakan terakhir, IHSG  melemah 1,45%, atau terkoreksi sebesar 3,15% sepanjang November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×