Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri kuartal pertama 2024 di bawah level 7.300. Kamis (28/3) yang merupakan perdagangan terakhir kuartal pertama, IHSG turun 0,29% atau 21,28 poin ke 7.288,81 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam sepekan periode 25-28 Maret, IHSG melorot 0,83%. Sementara sepanjang kuartal pertama atau sejak awal tahun, IHSG masih menguat 0,22%.
Penguatan IHSG yang tipis sejak awal tahun ini masih kalau jauh jika dibandingkan dengan indeks saham VN-Index Vietnam yang melonjak 13,55% pada periode yang sama. IHSG juga kalah dari indeks PSEi Filipina dan FTSE Bursa Malaysia.
Berikut kinerja indeks saham utama Asia Tenggara di kuartal pertama 2024:
- VN-Index Vietnam 13,55%
- PSEi Filipina 7,03%
- FTSE Bursa Malaysia 5,22%
- IHSG Indonesia 0,22%
- STI Singapura -0,50%
- SETi Thailand -3,27%
Baca Juga: IHSG Melemah Selama Sepekan, Sektor Ini Mengalami Pelemahan Signifikan
Di kawasan Asia, kinerja IHSG kuartal pertama pun masih berada di peringkat 10 dari 13 indeks yang dicatat oleh Bursa Efek Indonesia. Nikkei 225 Jepang mencatat kenaikan 20,03% dalam tiga bulan pertama tahun ini. Nikkei menjadi jawara indeks saham Asia Pasifik.
Di pasar global, indeks Nikkei berada di urutan ketiga, hanya kalah dari indeks Merval Argentina yang melonjak 30,52% dan BIST 100 Turki dengan kenaikan 20,13%.
Pasar saham Jepang melesat di tengah langkah Bank of Japan mengakhiri suku bunga negatif. Meski suku bunga naik, Bank of Japan diperkirakan masih akan tetap menerapkan kebijakan moneter longgar. Optimisme bahwa Bank of Japan tidak akan menaikkan suku bunga dengan cepat turut mendukung pasar saham.
Nikkei 225 juga mencatat lonjakan di akhir tahun fiskal yang ditutup Maret 2024. Dalam setahun penuh, indeks Nikkei 225 naik 44%, terbesar sejak tahun 2021.
Baca Juga: IHSG Jatuh 0,29% ke 7.288,81, Kamis (28/3), PTMP, ITMG, ACES Top Losers LQ45
"Investor tetap berhati-hati terhadap kemungkinan intervensi di pasar mata uang namun secara keseluruhan mereka menganggap lemahnya yen sebagai faktor positif bagi saham domestik," kata Fumio Matsumoto, kepala strategi Okasan Securities kepada Reuters.
Yen jatuh ke level terendah dalam 34 tahun terhadap dolar pada minggu ini. Pelemahan yen mendorong pemerintah daerah untuk mengadakan pertemuan darurat, sebuah tanda bahwa Tokyo semakin dekat untuk melakukan intervensi di pasar.
Indeks SETi Thailand mencatat kinerja terburuk di Asia Pasifik. Menurut pelacakan BEI, indeks saham terburuk kedua di Asia Pasifik adalah Hang Seng di Hong Kong yang melemah 2,97%. Indeks saham ketiga yang juga turun adalah STI Singapura sebesar 0,50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News