kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim window dressing dimulai, silakan timbang saran sejumlah analis ini


Rabu, 18 Desember 2019 / 20:40 WIB
Musim window dressing dimulai, silakan timbang saran sejumlah analis ini
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Musim window dressing di akhir tahun sudah dimulai. Tandanya, investor asing kembali memburu pasar saham Indonesia.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim window dressing di akhir tahun sudah dimulai. Tandanya, investor asing kembali memburu pasar saham Indonesia.

Rabu (18/12), pemodal asing mencatatkan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp 2,63 triliun di seluruh pasar.

Adapun beberapa saham-saham yang menjadi incaran investor asing meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Baca Juga: Jelang pengumuman bunga BI, IHSG diprediksi menguat lagi, Kamis (19/12)

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan dalam tiga hari terakhir, asing mulai masuk dan secara historis memang di akhir tahun biasanya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terdongkrak.

Pada penutupan perdagangan Rabu (18/12), IHSG menguat 0,69% ke level 6.287,25. Dari awal tahun atau year to date, IHSG naik 1,50%.

Beberapa saham yang menjadi incaran investor asing memang dari saham sektor perbankan. Suria bilang, investor asing tertarik dengan dua saham berkapitalisasi pasar terbesar yakni BBCA dan BBRI.

“Kalau optimistis terhadap market, biasanya investor asing itu paling pertama memilih saham dengan market cap terbesar,” ujarnya, Rabu (18/12).

Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung hingga Januari 2020 mendatang. Selain saham sektor perbankan, kata Suria, ada beberapa sektor saham yang biasanya jadi incaran. 

Baca Juga: Saham perbankan dilirik asing jadi tanda window dressing sudah dimulai

Ia mencontohkan saham sektor properti yakni SMRA, CTRA dan PWON. Kemudian dari saham sektor konsumer yaitu ICBP, serta saham sektor konstruksi yaitu WSKT.

Aksi window dressing ini, Suria menebak, akan mampu membawa IHSG tembus level 6.300 di tahun ini. “Sekarang saja angkanya sudah dekat, bisa naik lebih dari 6.300,” tambahnya.

Dalam kondisi ini, Suria juga menyarankan investor untuk memburu saham-saham yang telah dilepas PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM), terutama yang memiliki fundamental bagus, salah satunya BMRI.

“Saham-saham itu kan sebenarnya enggak ada masalah tapi harus dijual dalan 60 hari. Itu kesempatan untuk membeli. Dari kemarin-kemarin harusnya,” kata Suria.

Baca Juga: Saham perbankan topang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengamini masuknya investor asing menjadi sinyal window dressing, terlebih sebelumnya investor asing juga sudah keluar cukup banyak sepanjang tahun ini.

Chris menuturkan, investor memburu saham-saham dari sektor perbankan lantaran secara likuiditas saham perbankan sangat likuid dan market cap emiten perbankan terbilang besar.

Ia merekomendasikan investor untuk mencermati perusahaan-perusahaan yang memiliki valuasi murah untuk diakumulasi pada akhir tahun.

Baca Juga: Harga komoditas membaik, emiten pelayaran optimistis mengarungi tahun 2020

Tak hanya perbankan, Chris menilai, saham sektor tambang yang memiliki valuasi cukup murah, biasanya akan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan saat window dressing, misalnya saja PTBA dan UNTR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×