kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Musim bagi dividen, simak rekomendasi analis untuk saham-saham emiten berikut


Rabu, 10 April 2019 / 21:08 WIB
Musim bagi dividen, simak rekomendasi analis untuk saham-saham emiten berikut


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim bagi-bagi dividen sebentar lagi datang. Di sekitar pengujung bulan April dan awal Mei tahun ini.

Misalnya, PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA, anggota indeks Kompas100 ini) akan membagikan dividen final tunai sebesar Rp 50 per saham dengan total Rp 585,96 miliar dari tahun buku 2018 30 April nanti. Dividen yieldnya 2,70%, bila merujuk harga penutupan kemarin (9/4) di level Rp 1.850 per saham.

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) akan membagikan dividen final pada 3 Mei 2019. Dengan harga dividen per lembar sebesar Rp 3 per saham dari laba tahun buku 2018.

Total dividen yang dibagikan mencapai Rp 20,51 miliar atau setara dengan US$ 1,44 juta. Dividen yieldnya 0,43%,bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 690 per saham.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) akan membagikan dividennya sebesar Rp 908 per saham pada 30 April 2019. Mereka mengalokasikan Rp 908 miliar dari total Rp 1,8 triliun labanya pada tahun 2018 untuk dibagikan menjadi dividen. Dengan dividen yield yang dibagikan sekitar 8,48%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 10.700 per saham.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) akan menebar dividen senilai Rp 7,19 per saham pada 30 April nanti. Bank ini mengalokasikan Rp 548,64 miliar atau sekitar 24,94% dari total labanya untuk dibagikan menjadi dividen. Dengan dividen yieldnya 2,58%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 278 per saham.

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO, anggota indeks Kompas100 ini) juga akan membagikan dividen sebesar Rp 1,913 per saham pada 30 April nanti. Laba yang dialokasikan menjadi dividen senilai Rp 40 miliar. Dividen yieldnya sebesar 0,56%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 336 per saham.

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) akan membagikan Rp 98,71 miliar atau sekitar 18,29% dari total laba tahun 2018 pada 30 April nanti. Dividen itu setara Rp 15 per saham. Dividen yieldnya 1,76%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 850 per saham.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON, anggota indeks Kompas100 ini) akan membagikan dividen sebesar Rp 17,5 per saham. WTON mengalokasikan Rp 145,9 miliar dari total laba tahun 2018 sebesar Rp 486,64 miliar sebagai dividen. Yang akan dibagikan pada 26 April nanti.

Angka itu setara dengan 31,25% dari total keuntungan yang diraup. Dividen yieldnya 2,82%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 620 per saham.

PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) juga mengalokasikan US$ 10 juta atau setara dengan Rp 141,8 miliar untuk dibagikan kepada para investor saham sebagai dividen pad 22 April nanti. Dividen itu setara sekitar Rp 53 per saham. Dividen yieldnya 2,4%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 2.130 per saham.

PT PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO, anggota indeks Kompas100 ini) juga sudah mendapat persetujuan dari RUPS (9/4) untuk pembagian dividend tahun buku 2018 sebesar 80% dari laba bersih 2018 yang senilai Rp 663,85 miliar.

Dengan dividen per lembar Rp 36 per saham. Maka dividen yieldnya sebesar 3,52%, bila merujuk harga penutupan kemarin di level Rp 1.020 per saham.

Dari sisi menarik atau tidaknya aksi pembagian dividen tersebut, analis Panin Sekuritas William Hartanto menyarankan agar investor tak melihat yield dividennya saja, tapi cermati juga pergerakan harga sahamnya.

"Sebab yield dividen bisa terlihat tinggi tergantung pada harga sahamnya juga, semakin rendah maka semakin tinggi yield nya. Namun jika setelah cum date malah menurun lagi, maka dividen tersebut menjadi tidak berarti karena bisa saja penurunannya bahkan tidak tertutup oleh dividen yang diperoleh," ujarnya, Rabu (10/4).

Lebih lanjut, ia menganjurkan agar investor juga memperhatikan nominal dividen tahun ini dibanding tahun lalu. "Apakah meningkat atau tidak. Kalau menurun, walaupun yield nya tinggi maka tak menarik. Dan akan lebih baik kalau sahamnya sendiri sedang dalam trend menguat, bukan sedang menurun, bukan juga sideways," paparnya.

Maka dari sisi saham, ia menilai saham yang masih menarik adalah AGRO, ADMF, WTON dan SIDO dengan target harga di jangka menengah.

Target harga setiap sahamnya yaitu untuk WTON di level Rp 700 per saham, AGRO di level Rp 400 per saham, ADMF di level Rp 12.000 per saham dan SIDO di level Rp 1.100 per saham.

Sementara itu, analis Indopremier Sekuritas Mino menambahkan bahwa dari emiten yang ada, ia memilih JPFA, ADMF, BNII, WTON, BSSR. "Alasannya karena dividen yieldnya di atas 2%," ujarnya.

Dari sisi saham, ia merekomendasikan beli saham WTON dan SIDO dengan target harga masing-masing di jangka menengah pada level Rp 660 per saham dan Rp 1.060 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×