kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah cenderung stabil jelang pemilu


Rabu, 10 April 2019 / 18:33 WIB
Rupiah cenderung stabil jelang pemilu


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Dana Moneter International (IMF) untuk memangkas target pertumbuhan ekonomi dinilai tidak akan berdampak langung pada pergerakan nilai tukar rupiah. Bahkan, langkah IMF yang merevisi naik prospek perekonomian China, justru bisa memberi sentimen positif bagi defisit transaksi berjalan (CAD) Tanah Air.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/4), lembaga multinasional tersebut menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi China 0,1 poin menjadi 6,3% tahun ini. Hal tersebut dinilai Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mampu memberikan sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.

"Ini bagus untuk kita yang merupakan negara pengekspor batubara ke China. Ini juga akan memperbaiki CAD sehingga dampaknya ke rupiah juga lebih baik," jelas Enrico kepada Kontan.co.id, Rabu (10/4).

Apalagi, dengan langkah IMF pangkas target ekonomi global, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) berpeluang untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya, bahkan berpotensi dipangkas.

"Ke depan, kalau sinyal The Fed sudah konsesus menahan FFR (Fed Fund Year) sepanjang tahun, dana akan masuk kembali ke Tanah Air dan akan bagus untuk stabilitas rupiah kita," ungkapnya.

Meskipun, perlu diakui bahwa investor masih akan wait adn see hingga pemilu selesai. Namun, Enrico meyakini jelang pemilu nilai tukar rupiah cenderung akan stabil, diikuti kondisi dollar AS yang cenderung akan melemah.

Namun, sudah siklusnya di kuartal II-2019 kebutuhan dollar AS cenderung meningkat. Ini karena, perusahaan cenderung membutuhkan dolar AS untuk membayar dividen dan utang luar negeri.

"Tapi, kalau pemilu lancar maka ada tendensi rupiah akan menguat sedikit, mengingat saat ini masih undervalue. Namun ini hanya bersifat sementara dan balik lagi ke demandnya," ujarnya.

Untuk itu, sepanjang kuartal II-2019 Enrico memperkirakan rupiah akan bergerak stabil berkaca dari kondisi hari ini dan bergerak pada kisaran Rp 14.100 per dollar AS. Sedangkan untuk jangka panjang hingga akhir tahun, rupiah diprediksi berada di kisaran rp 14.300 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×