kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Meski laba anjlok tahun 2018, Acset Indonusa (ACST) tetap sebar dividen


Rabu, 10 April 2019 / 18:37 WIB
Meski laba anjlok tahun 2018, Acset Indonusa (ACST) tetap sebar dividen


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal membagikan dividen sebesar Rp 5 per saham dari laba tahun buku 2018. Jumlah dividen yang dibagikan oleh emiten yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pelayanan konstruksi ini mencapai Rp 3,50 miliar dan akan dibagikan secara tunai.

Sekretaris Ascet Indonusa Maria Cesilia mengatakan, dividen akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perusahaan pada 23 April dan akan dibayarkan pada 29 April 2019.

“Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pajak, ketentuan bursa efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku,” ujarnya, Rabu (10/4). Sementara, sisanya laba 2018 sebesar Rp 14,79 miliar dibukukan sebagai laba ditahan.

Direktur Utama Acset Indonusa Jeffrey Gunadi Chandrawijaya menambahkan, penggunaan laba ditahan akan dimanfaatkan untuk membiayai projek-projek ACST. “Kami akan menggunakan laba di tahan untuk membiayai proyek di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Acset Indonusa mengantongi laba bersih Rp 18,3 miliar pada tahun 2018. Laba tersebut anjlok 88,3% dari sebelumnya di tahun 2017 sebesar Rp 154,2 miliar. Padahal, sepanjang tahun lalu pendapatan mereka senilai Rp 3,72 triliun atau naik 23,33% dibandingkan tahun 2017 yang hanya tercatat sebesar Rp 3,02 triliun. 

Jeffrey mengungkapkan beberapa hal yang menyebabkan laba ACST turun salah satunya karena adanya keterlambatan dari proyek-proyek yang mereka garap.  “Kalau proyek terlambat, pasti biayanya akan meningkat, kenaikan-kenaikan biaya ini yang menyebabkan laba kita turun,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×