Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operasional sejumlah lini bisnis PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tumbuh di kuartal pertama 2023. Salah satu segmen yang tumbuh adalah produksi dan penjualan emas.
Melansir laporan kuartalan yang dirilis Kamis (4/5), emiten yang beken dengan nama Antam ini mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang milik perusahaan sebesar 304 kg atau setara 9.774 ons troi. Capaian tersebut sejalan dengan pemenuhan rencana produksi emas tahun 2023 sebesar 1.167 kg atau setara 37.519 ons troi.
Adapun produksi emas ANTM di kuartal pertama 2023 tersebut naik 4,82% dari angka produksi di periode yang sama tahun lalu sebesar 290 kg.
Sementara itu penjualan logam emas pada kuartal pertama 2023 mencapai 7.223 kg atau 232.225 ons troi. Capaian tersebut tumbuh 10% dari volume penjualan kuartal pertama 2022 sebesar 6.575 kg atau setara 211.391 ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Pecah Rekor, Prospek ANTM, MDKA hingga UNTR Kian Berkilau?
Berdasarkan segmentasi komoditas, emas masih menjadi penyumbang utama pendapatan ANTM. Penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih yakni sebesar Rp7,01 triliun atau mencapai 60% dari total pendapatan ANTM di periode tiga bulan pertama 2023. Pendapatan dari segmen emas naik 19,2% dari pendapatan emas di periode kuartal pertama 2022 yang sebesar Rp 5,8 triliun.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, kinerja moncer di segmen emas ini sejalan dengan upaya ANTM untuk meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulia. Misal, pada kuartal pertama 2023, ANTM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk logam emas tematik Seri Imlek Tahun 2023 Masehi/2574 Kongzili dan Seri Idul Fitri 2023/1444 Hijriah.
ANTM juga menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform ecommerce, selain layanan pembelian offline pada jaringan Butik Logam Mulia yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia.
Baca Juga: Penjualan Emas Tumbuh, Kinerja Aneka Tambang (ANTM) Kian Mengilap
Beralih ke segmen nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTM mencapai 3,41 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 17% dari volume produksi kuartal pertama 2022 sebesar 2,92 juta wmt. Pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel ditujukan untuk mendukung pemenuhan volume penjualan bijih nikel yang tumbuh positif, dimana volume penjualan bijih nikel ANTM mencapai 3,44 juta wmt, tumbuh 48% dibandingkan volume penjualan bijih nikel di periode tiga bulan pertama 2022 yang hanya sebesar 2,33 juta wmt.
Sementara itu, volume produksi dan penjualan feronikel ANTM terpantau mengalami kontraksi. Produksi feronikel ANTM mencapai 5.437 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang triwulan pertama 2023 mencapai 4.287 TNi.
Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun lalu, produksi feronikel ANTM mencapai 5.681 TNi, dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 5.660 TNi. Ini berarti, produksi feronikel ANTM terkoreksi 4,3% dengan tingkat penjualan menurun hingga 24,45% secara year-on-year (YoY).
Baca Juga: Laba Bersih dan Pendapatan Aneka Tambang (ANTM) Kompak Naik di Kuartal I-2023
Adapun segmen bijih nikel menjadi kontributor terbesar kedua bagi pendapatan ANTM, yakni sebesar Rp2,98 triliun dengan kontribusi 26% dari total pendapatan ANTM. Sedangkan segmen feronikel mencetak pendapatan sebesar Rp1,20 triliun atau 10% dari pendapatan ANTM.
Di segmen bauksit, ANTM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 347.139 wet metrik ton (wmt) dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 84.267 wmt.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, produksi dan penjualan bauksit mengalami koreksi masing-masing sebesar 26,03% dan 17,68%. Sebagai gambaran, produksi dan penjualan bauksit di triwulan pertama 2022 sebesar 469.332 wmt dam 102.373 wmt.
Baca Juga: Penjualan Komoditas Tumbuh, Aneka Tambang (ANTM) Bukukan Laba Bersih Rp 1,66 Triliun
Sementara itu volume produksi produk alumina pada triwulan pertama 2023 mencapai 40.992 ton, tumbuh 21% dari volume produksi pada kuartal pertama 2022 sebesar 33.830 ton. Volume penjualan produk alumina pada mencapai 33.069 ton, relatif stabil jika dibandingkan volume penjualan pada kuartal pertama 2022 sebesar 34.822 ton.
Segmen bauksit dan alumina menghasilkan pendapatan sebesar Rp 326 miliar atau menyumbang 3% dari total pendapatan ANTM.
Secara akumulasi, per akhir Maret 2023 total penjualan ANTM tercatat sebesar Rp 11,59 triliun, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 9,75 triliun. Dari sisi bottom line, emiten pelat merah ini membukukan laba bersih Rp1,66 triliun, tumbuh 13% dari laba periode berjalan kuartal pertama 2022 sebesar Rp 1,47 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News