kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

MKNT siapkan sejumlah akuisisi


Sabtu, 31 Oktober 2015 / 13:16 WIB
 MKNT siapkan sejumlah akuisisi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) merupakan pendatang baru di bursa saham. Kini, agen tunggal handset merk Cyrus itu mulai mempersiapkan rencana bisnis jangka panjang.

Jefri Junaedi, Direktur Utama MKNT bilang, pihaknya akan melakukan sejumlah akuisisi perusahaan. Sayang, detil atas rencana ini masih dirahasiakan.

"Yang pasti, kami akan mengakusisi perusahaan yang bergerak di distribusi gadget, yang jelas enggak akan jauh-jauh dari core bisnis kami," jelas Jefri kepada KONTAN, Jumat (30/10).

Tidak berhenti sampai disitu, MKNT juga kepincut dengan gurihnya bisnis situs belanja online atawa e-commerce di Indonesia.

Nah, manajemen juga berencana mengakuisisi sebuah perusahaan yang bergerak di industri ini. E-commerce ini nantinya juga bakal dikembangkan dan fokus pada layanan yang tidak jauh-jauh dari bisnis utama MKNT.

Terkait kesiapan dana, sejatinya MKNT juga sudah memiliki akses sumber pendanaan yang lebih luas setelah menjadi perusahaan publik. Untuk sedikit gambaran saja, waktu perhelatan IPO MKNT digelar, perseroan meraup dana Rp 40 miliar.

Biasanya, para emiten mengkombinasikan perolehan IPO dengan pinjaman bank untuk memenuhi target permodalannya.

Nah, umumnya, pinjaman yang diberikan dari pihak perbankan bisa di-leverage tiga kali lipat dari perolehan IPO. Jadi, ibaratnya saat ini MKNT telah memiliki cash on hand sebesar Rp 120 miliar.

Skema ini masih bisa diulang untuk waktu-waktu berikutnya. Bisa saja jika sudah dibutuhkan nanti MKNT bakal menggelar rights issue. Belum lagi dengan sumber pendanaan lain seperti obligasi.

Sejauh ini, prosesnya masih dalam tahap penjajakan. Mulai tahun depan diharapkan salah satu agendanya sudah bisa terealisasi.

Manajemen bilang, pihaknya serius dengan rencana ini. Soalnya, ini merupakan salah satu cara untuk melakukan diversifikasi resiko dalam bisnis.

Untuk saat ini, MKNT masih akan fokus pada ekspansi organiknya. Manajemen berencana membuka sekitar sepuluh hingga lima belas service center lagi. Hingga saat ini, MKNT memiliki sembilan service center.

Semua service centernya itu bakal dibuka di sejumlah titik di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. "Karena Sumatera, jumlah penduduknya juga besar setelah Jawa," imbuh Jefri.

Lalu, MKNT juga berencana membangun pabrik telepon seluler di dalam negeri, guna memenuhi aturan pemerintah terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30%.

Pabrik itu nantinya akan didirikan di atas tanah 3.000 haktare dengan kapasitas sekitar 60.000 produk setiap bulan. Namun, mengenai investasinya saat ini masih dalam perhitungan.

Obligasi atau pinjaman bank, keduanya akan masuk kajian, mana yang bisa memberikan bunga yang paling kompetitif.

Hingga akhir tahun, manajemen memprediksi MKT bisa meraup laba sebesar Rp 15 miliar sampai Rp 20 miliar. Angka tersebut melonjak sekitar 141,93% sampai 222,58% dibanding Rp 6,2 miliar di tahun lalu.

Tingginya pertumbuhan tersebut lantaran beban keuangan perseroan tahun ini bakal berkurang. Maklum saja, sebagian perolehan IPO kemarin bakal digunakan untuk membayar utang, senilai Rp 12 miliar.

Sebenarnya, MKNT masih memiliki utang Rp 20 miliar. Dengan dibayarkannya sejunmlah tersebut, maka sisa utangnya tinggal Rp 8 miliar. otomatis, beban keuangannya pun bisa menyusut sehingga membuat bottom line persroan terlihat lebih positif.

Sayang, meroketnya pertumbuhan laba itu tidak diiringi dengan pertumbuhan pendapatan perseroan. Pendapatan tahun ini diprediksi antara Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar.

Ini karena penjualan yang melesu lantaran depresiasi rupiah. Perlu diketahui, gadget Cyrus menyasar segmen menengah kebawah lantaran harganya yang ada direntang Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.

Biasanya, segmen ini sangat sensitif terhadap perubahan harga. Harga bahan pokok saja sudah naik sehingga mereka terpaksa mengerem pengeluarannya untuk membeli gadget yang harganya juga relatif sudah mengalami kenaikan akibat depresiasi rupiah.

Nah, dalam kondisi seperti itu, MKNT juga tidak bisa asal-asalan menaikan harga. Karena, dengan harga yang lebih tinggi, permintaannya juga bakal melemah.

"Jadi, ya, serba salah memang, jadi pada akhirnya margin kami yang tergerus," ujar Jefri.

Dia menambahkan, dalam siklus bisnis handset, jika ada gadget baru yang diturunkan, penjulan handset ini bisa memberikan margin hingga 20%. Tapi, umurnya hanya tiga bulan lantaran pada periode tersebut sudah ada teknologi baru, atau dengan kata lain, ada upgrade teknologi didalam handset.

Guna menjaga peforma dan menghabiskan stok, maka handset dengan seri yang lebih tua dijual. Supaya Laku, harganya diturunkan sehingga otomatis marginnya bakal menipis.

"Kalau sudah seperti ini, marginnya bisa hanya antara 5%-10%, kalau dengan depresiasi rupiah bisa lebih kecil lagi. Yang penting bisa balik modal aja," tutur Jefri.

MKNT juga memiliki lini bisnis lain yakni penjualan voucher pulsa. Lini bisnis ini jutru menjadi penopang utama kinerja perseroan karena bisa menyumbang sekitar 60% hingga 70% pendapatan perseroan.

"Bisnis pulsa itu enggak ada matinya, karena ini sudah seperti kebutuhan pokok," pungkas Jefri.


--------------------

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk didirikan pada 2008 lalu. Perseroan merupakan agen tunggal gadget dengan merk Cyrus.

Selain memiliki bisnis sebagai ditributor handset, perseroan juga bekerjasama dengan Operator Telekomunikasi di Indonesia dalam mendistribusikan Voucher Isi ulang dengan Produk Ponsel Perseroan,maupun dijual secara Wholesale atau Ritail langsung kepada pengguna. diantaranya PT Telkomsel Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Hutchison 3 Indonesia.

Belum lama ini Mitra Komunikasi Nusantara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI0 Saat initial public offering (IPO), Mitra Komunikasi Nusantara melepas 200 juta saham atau setara 20% modal ditempatkan dan disetor penuhnya.

Sehingga, MKNT meraih dana segar senilai Rp 40 miliar. Sebesar 70% digunakan untuk modal kerja untuk memperluas jaringan dan 30% untuk membayar utang.

PT Media Komunikasi Nusantara Korporindo Tbk memegang 80% saham Mitra Komunikasi Nusantara. Sementara, 20% sahamnya dipegang oleh masyarakat. Edi Siswanto juga merupakan pemegang saham perseroan dengan jumlah dibawah 5%, tepatnya sebanyak 1.000 saham.

Saat hari pertamanya diperdagangkan, saham MKNT menguat 90 poin ke level Rp 340 per saham. Saham MKNT terakhir bergerak pada 28 Oktober kemarin. Saat itu, saham MKNT ditutup dengan penguatan 80 poin ke level Rp 530 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×