kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

MKNT akan membangun pabrik baru


Selasa, 27 Oktober 2015 / 07:47 WIB
MKNT akan membangun pabrik baru


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Usai melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) tancap gas. Rencananya, produsen perangkat komunikasi merek Cyrus ini akan membangun pabrik pembuatan gadget pada pertengahan tahun depan.

MKNT akan mendirikan pabrik di lahan seluas 3.000 meter persegi di Jakarta. Pabrik ini berkapasitas 60.000 unit per bulan. Untuk memuluskan rencana, emiten anyar ini merogoh kocek Rp 10 miliar. "Diambil dari dana hasil initial public offering (IPO)," kata Roby Tan, Direktur MKNT seusai pencatatan saham perusahaan di BEI, Senin (26/10).

Asal tahu saja, dari hajatan IPO, perusahaan meraih dana Rp 40 miliar. Sekitar 70% untuk modal kerja, sisanya untuk membayar utang. Pabrik itu akan menjadi pabrik perdana MKNT. Selama ini, proses pabrikasi produk Cyrus di China.

Pembangunan pabrik baru ini sekaligus upaya perusahaan mengikuti ketentuan tingkat kandungan dalam negeri minimal 30%. "Kami mencoba pelan-pelan secara bertahap," ujar Jefri Junaedi, Direktur Utama MKNT.

MKNT juga akan menambah 15 gerai baru tahun depan. Gerai anyar disebar di beberapa kota di Jawa dan Sumatra. Roby menghitung, penambahan satu gerai membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar.

, kebutuhan dana Rp 3 miliar untuk menambah gerai baru pada tahun 2016. Perseroan yakin kinerja keuangan tahun ini cukup kinclong. Sepanjang 2015, laba MKNT diperkirakan antara Rp 15 miliar-Rp 20 miliar.

Angka ini melonjak 141,93% hingga 222,58% dibandingkan laba tahun lalu, yaitu Rp 6,2 miliar. "Sebab, biaya bunga bank sudah habis. Dibandingkan tahun lalu, kami masih membayar bunga bank cukup besar," ungkap Jefri.

Meskipun laba diproyeksikan melonjak, pendapatan justru diprediksi turun. Menurut Jefri, pendapatan MKNT turun sekitar 5% menjadi Rp 800 miliar sampai Rp 900 miliar. Penurunan lantaran melambatnya penjualan gadget.

Roby menambahkan, penjualan gadget tahun ini turun 15% hingga 20% karena pengaruh pelemahan kurs rupiah. Namun, MKNT bisa menahan penurunan pendapatan perusahaan, karena penjualan pulsa meningkat.

Kontribusi bisnis penjualan kartu perdana dan pulsa isi ulang terhadap pendapatan masih melebihi 60%. MKNT mendistribusikan ke subdiler dan oulet kartu perdana serta isi ulang menggunakan aplikasi pulsa elektronik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×