Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk reksadana exchange traded fund (ETF) layak dicermati. Berinvestasi pada reksadana ETF bisa mendapatkan hasil yang optimal jika strateginya sesuai.
Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mencermati bahwa kinerja reksadana ETF masih mampu mencetak hasil positif. Secara year to date (YTD), terdapat 30 produk reksadana ETF yang berhasil mencatat imbal hasil positif dengan kisaran 0,04% hingga 2,56%.
Reksadana ETF mengedepankan transparansi karena perdagangannya dapat dipantau secara real time. Sama seperti perdagangan saham, reksadana ETF juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Portofolio reksadana ETF memiliki underlying berupa saham dan ada juga reksadana ETF dengan portofolio berbasis obligasi. Kinerjanya mengacu pada indeks yang disertakan seperti LQ45.
Baca Juga: Intip Prospek Investasi Reksadana di Tahun Ini
Apabila dibedah lebih detail, total 45 produk ETF yang tersedia, sebanyak 95% lebih diisi oleh ETF saham. Sisanya merupakan reksadana ETF berbasis obligasi dan pasar uang.
"Jika dilihat dengan beberapa underlying-nya, cenderung bergerak searah dengan perbedaan yang tipis dengan benchmark-nya, jadi terlihat masih menarik," kata Nico saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/2).
Baca Juga: Pinnacle Bubarkan Produk Reksadana ETF XPLC, Ini Pertimbangannya
Hanya saja, Nico menjelaskan, produk reksadana ETF belum begitu populer di mata investor. Padahal, reksadana ETF memungkinkan investor untuk menentukan time to buy dan sell tersendiri layaknya investasi saham. Artinya, ada potensi pertumbuhan yang bisa lebih tinggi apabila dilakukan dengan strategi yang tepat.
Selain itu, tantangan bagi industri reksadana ETF ialah turunnya dana kelolaan atau asset under management (AUM). Dalam setahun, dana kelolaan ETF turun Rp 1,03 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News