Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Kamis (2/2) kemarin masih tercatat melemah. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price menurun sebesar 0,02% ke level 111,43 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menilai terbatasnya pergerakan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh minimnya katalis dari dalam dan luar negeri. Di mana dari dalam negeri, kenaikan laju inflasi di bulan Januari 2017 yang sebesar 0,97% telah direspon oleh pelaku pasar pada perdagangan di hari Rabu.
Adapun keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 0,50% - 0,75% tidak begitu banyak berdampak terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang rupiah, mengingat keputusan tersebut sesuai dengan perkiraan pelaku pasar sebelumnya.
Terbatasnya pergerakan harga diperkirakan juga turut dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menantikan beberapa data ekonomi penting dari dalam dan luar negeri. Dalam beberapa hari ke depan seperti data tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan hari ini.
Di samping itu data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV tahun 2016 dan data Neraca Pembayaran Indonesia kuartal IV tahun 2016 yang akan disampaikan pada pekan depan.
"Kondisi tersebut tercermin pada volume perdagangan Surat Utang Negara yang tidak begitu besar pada perdagangan kemarin," papar Made.
Sehingga secara keseluruhan, terbatasnya pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil SUN seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 15 tahun masing - masing sebesar 1 bps di level 7,276% dan 7,979%. Berimbas terjadinya penurunan imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun masing - masing kurang dari 1 bps di level 7,606% dan 8,147%.
Adapun dari perdagangan SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya mengalami penurunan didukung oleh keputusan Bank Sentral Amerika yang mempertahankan suku bunga acuannya.
Sementara Imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-27 masing - masing mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 2,562% dan 4,089% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 10 bps dan 25 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-47 terlihat mengalami penurunan sebesar 5 bps di level 4,978% setelah didorong oleh kenaikan harga sebesar 75 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News