kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perdagangan SUN hari diprediksi bergerak terbatas


Rabu, 01 Februari 2017 / 09:56 WIB
Perdagangan SUN hari diprediksi bergerak terbatas


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (31/1) kemarin tercatat melemah. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price menurun sebesar 0,08% ke level 111,50 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas di tengah pelaku pasar yang masih menantikan keputusan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika serta disampaikannya data inflasi Januari 2017.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika yang akan berakhir pada hari ini waktu setempat diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 0,50% - 0,75% setelah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps di akhir tahun 2016," paparnya.

Pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin (31/1) cenderung mengalami penurunan jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Imbal hasil dai US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun terbatas di level 2,461% begitu pula dengan tenor 30 tahun yang turun pada kisaran 3,072%.

Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) juga terlihat mengalami penurunan masing - masing di level 0,437% dan 1,426%. Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap pergerakan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan hari ini.

Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik akan menyampaikan data inflasi bulan Januari 2017, di mana analis memperkirakan bahwa di Januari terjadi inflasi sebesar 0,71% seiring dengan keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi tarif dasar listrik (TDL) serta naiknya beberapa harga kebutuhan pokok.

Inflasi tahunan (YoY) diperkirakan sebesar 3,19% mengalami kenaikan dibandingkan dengan inflasi tahunan di bulan Desember 2016 yang sebesar 3,02%. Ancaman kenaikan laju inflasi di tahun 2017 kami perkirakan akan membatasi peluang Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan di tahun 2017.

Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara keseluruhan masih berada pada tren penurunan, sehingga akan membatasi peluang terjadinya kenaikan harga dalam jangka pendek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×