kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Laju inflasi Januari menekan SUN


Kamis, 02 Februari 2017 / 09:26 WIB
Laju inflasi Januari menekan SUN


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (1/2) kemarin, harga surat utang negara (SUN) masih terlihat melemah. Mengacu pada data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), harga SUN yang tercermin dari INDOBeX Government Clean Price tercatat melemah 0,03% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh faktor kenaikan laju inflasi di bulan Januari 2017 yang di atas perkiraan pelaku pasar.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa pada bulan Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,97%, lebih tinggi dari bulan lalu dan dibandingkan bulan Januari 2016 yang masing-masing sebesar 0,42% dan 0,51%.

Laju inflasi di bulan Januari 2017 tersebut juga di atas estimasi analis yang rata - rata memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,71%. Seiring dengan ekspektasi laju inflasi yang cukup tinggi di tahun 2017 dibandingkan dengan laju inflasi di tahun 2016, membatasi peluang Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan.

Hanya saja, koreksi harga akibat dari data inflasi tersebut masih relatif terbatas di tengah pelaku pasar yang masih menantikan hasil dari pelaksanaan Rapat Dewan Gubenur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting) yang berakhir pada hari Rabu waktu setempat.

"Hal tersebut tercermin pada volume perdagangan Surat Utang Negara yang tidak begitu besar pada perdagangan kemarin," tuturnya.

Secara keseluruhan, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 2 bps di level 7,254%.

Adapun untuk tenor 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun sama - sama mengalami kenaikan sebesar 1 bps masing - masing dilevel 7,609%, 7,970% dan 8,154%.

Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, imbal hasilnya ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah tren pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami penurunan jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun sebesar 1 bps di level 2,601% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 5 bps.

Sedangkan imbal hasil dari INDO-27 mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 4,126% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 25 bps dan imbal hasil dari INDO-47 yang ditutup turun sebesar 5 bps di level 5,031% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 80 bps. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×