kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

MI optimis dana kelolaan reksadana akan tumbuh


Senin, 06 Januari 2014 / 19:14 WIB
MI optimis dana kelolaan reksadana akan tumbuh
ILUSTRASI. Suasana rumah sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pelaku industri reksadana optimistis dana kelolaan reksadana tahun ini akan tumbuh. Direktur Sinarmas Asset Management Jeff Tan mengatakan aturan perubahan lot size dan perubahan fraksi harga saham akan berdampak positif terhadap industri reksadana secara jangka panjang.

Dengan aturan ini, biaya transaksi saham akan berkurang akibat spread jual dan spread beli yang menipis. "Penurunan biaya transaksi saham akan menguntungkan unit holder reksadana," kata Jeff. 

Menurut Jeff, dampak positif tersebut akan terasa setelah aturan ini berjalan dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan untuk jangka pendek, menurut dia, pasar masih perlu beradaptasi dengan sistem baru tersebut.

Rudiyanto, Head of Operation dan Business development PT Panin Asset memperkirakan sepanjang semester I dana kelolaan reksadana masih akan dipengaruhi IHSG yang berfluktuasi. Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan masih akan terasa hingga bulan Juli nanti.

"Dampak kenaikan BBM akan terasa dalam satu tahun, sehingga inflasi pada semester I ini masih tetap tinggi. Dampaknya, pasar modal juga akan mengalami fluktuasi," ujar Rudiyanto. 

Namun, memasuki semester II pasar modal akan kembali stabil seiring laju inflasi yang mengalami penurunan. Dengan demikian, dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun diperkirakan akan tetap tumbuh.

Selain itu, banyaknya fasilitas autodebet dalam transaksi reksadana akan ikut menyumbang terhadap kenaikan dana kelolaan reksadana. Fasilitas tersebut memicu investor untuk investasi secara rutin tanpa terpengaruh oleh kondisi pasar. 

Kinerja reksadana kurang kinclong sepanjang 2013 ini. Data otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat dana kelolaan industri reksadana susut 2,33% menjadi Rp 219,42 triliun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 224,67 triliun.

Dari total tersebut, sekitar Rp 190,01 triliun merupakan reksadana yang ditawarkan melalui penawaran umum. Nilai tersebut turun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 190,59 triliun.

Sedangkan sisanya merupakan dana kelolaan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) sebesar Rp 29,41 triliun atau turun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 34,08 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×