kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bahana meracik reksadana dollar AS


Kamis, 02 Januari 2014 / 08:37 WIB
Bahana meracik reksadana dollar AS
ILUSTRASI. YouTube logo at the YouTube Space LA in Playa Del Rey, Los Angeles, California, United States October 21, 2015. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Tekanan pasar modal dalam negeri pada semester kedua lalu mendorong manajer investasi mencari aset dasar hingga ke luar negeri. PT Bahana TCW Investment Management, salah satunya yang bakal menerbitkan reksadana saham dollar Amerika Serikat (AS) tahun ini.

Rencananya, reksadana ini akan memiliki portofolio saham-saham di bursa regional.Direktur Utama Bahana TCW Investment Management, Edward Lubis mengatakan, reksadana ini akan memutar maksimal 15% dana kelolaan di saham bursa regional. Sedangkan sisanya maksimal 85% akan diputar di bursa saham domestik.

Porsi tersebut sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas saat ini. Menurut aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), reksadana bisa membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri maksimal 15% dari nilai aktiva bersih.

Sejumlah saham yang menjadi incaran Bahana TCW Investment Management, antara lain sektor konsumer dan manufaktur. Saham-saham yang bakal dilirik adalah yang tercatat di bursa saham kawasan Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China. "Kami memilih saham-saham di bursa regional karena memiliki siklus investasi yang berbeda dengan Indonesia," kata Edward, beberapa waktu lalu.

Data Bloomberg dan Bahana Securities menunjukkan, price to earning ratio (PER) bursa China dan Korea Selatan lebih rendah dari indeks harga saham gabungan (IHSG). PER bursa China dan Korea Selatan masing-masing tercatat 9,6 kali dan 10,5 kali. Sedangkan IHSG memiliki PER 15,4 kali. "Selain diversifikasi, produk ini juga untuk mengakomodir investor-investor yang memiliki aset valuta asing," kata Edward.

Produk ini akan diluncurkan kuartal kedua tahun ini. Bahana memperkirakan, reksadana saham dollar AS ini bisa menggenggam dana kelolaan setara Rp 300 miliar.

Perusahaan pengelola investasi pelat merah ini menargetkan dana kelolaan bisa melesat 22% menjadi sekitar Rp 25 triliun pada 2014. Kenaikan dana kelolaan tersebut juga didukung oleh peluncuran sembilan produk reksadana baru. Selain reksadana saham dollar AS, Bahana akan menerbitkan satu reksadana pasar uang, satu reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan enam reksadana terproteksi di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×