kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski jadi saham laggard, saham-saham blue chips ini masih jadi pilihan analis


Selasa, 01 Juni 2021 / 18:29 WIB
Meski jadi saham laggard, saham-saham blue chips ini masih jadi pilihan analis
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

Ia juga mencermati pergerakan teknikal BRPT yang mengalami pembalikan arah di area support 850. Sahamnya dapat diperhatikan apabila BRPT dapat membentuk resistance tertinggi setelah level 1.035.

Sementara itu, TBIG juga menarik melihat tren pergerakan harga yang saat ini masih berada dalam fase bullish. Ditambah lagi, TBIG sudah menyelesaikan aksi korporasi akuisisi 3.000 menara.

Penyisihan capital expenditure (capex) tahun ini yang sebesar Rp 2 triliun untuk menambah menara dan pengembangan jaringan 5G juga menjadi suatu langkah yang baik. Meningkat adanya rencana pemerintah mengembangkan infrastruktur jaringan 5G.

Baca Juga: Supply-demand diprediksi terganggu akibat lockdown, begini prospek saham komoditas

Selain saham-saham laggard yang berpotensi mengalami rebound itu, Dustin menilai EMTK dan TLKM juga layak dicermati. EMTK menarik  karena kemampuan emiten dalam mencetak laba bersih di kuartal I 2021 setelah di tahun sebelumnya menanggung rugi bersih. Ditambah lagi, suntikan modal dari Grab memberikan kekuatan bagi EMTK untuk mengembangkan peluang bisnis baru di sektor digital. 

Sementara untuk TLKM, sahamnya menarik mempertimbangkan pertumbuhan konsumsi data di momen hari raya lebaran yang dapat mendongkrak kinerja keuangan perseroan. 

Ia pun merekomendasikan buy EMTK dan TLKM. Secara teknikal EMTK masih bergerak di fase bullish, adapun TLKM terlihat bergerak berbalik arah di level support 3.140. Target harga EMTK berada di Rp 2.680 per saham, sementara target harga TLKM berada di Rp 3.640 per saham. 

Baca Juga: Begini prospek saham komoditas saat Malaysia, India dan Australia lockdown

Dustin juga mencermati saham ERAA karena  penjualannya yang mampu meningkat 39% di kuartal I tahun 2021, dengan laba bersih bertumbuh 186%. "Hal tersebut menunjukan walaupun kondisi ekonomi saat ini cenderung tertekan, sebenarnya masyarakat masih memiliki daya beli yang kuat," imbuhnya. 

Kebutuhan gadget selama pembatasan kegiatan kerja dan sekolah semakin memicu kenaikan penjualan bagi ERAA. Dari segi teknikal, ERAA masih bergerak dalam fase bullish, dengan target harga pertama di Rp 660 per saham. 

Selanjutnya: Analis ini memproyeksikan IHSG melemah di awal bulan Juni 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×