kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini prospek saham komoditas saat Malaysia, India dan Australia lockdown


Selasa, 01 Juni 2021 / 12:00 WIB
Begini prospek saham komoditas saat Malaysia, India dan Australia lockdown
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga negara besar yang erat kaitannya dengan komoditas yaitu India sebagai importir crude palm oil (CPO), Malaysia penyuplai CPO dan Australia penyuplai batubara menerapkan kebijakan lockdown terkait perkembangan Covid-19. 

SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan dalam kondisi ini yang paling vital adalah kondisi di India. Selamat kasus Covid-19 di India belum melandai, harga sawit masih cenderung bergejolak dengan tren penurunan. Sebab India merupakan importir sawit terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. 

"Selama kasus positif Covid-19 belum melandai di India yang memaksa ekonomi partially shutdown, permintaan CPO masih akan lemah," jelas Janson, Selasa (1/6). 

Baca Juga: Analis ini memproyeksikan IHSG melemah di awal bulan Juni 2021

Mengenai batubara, Janson justru melihat tantangan terbesarnya adalah peralihan tren menggunakan energi terbarukan. Sehingga untuk jangka panjang sektor batubara masih diselimuti sentimen negatif. 

Lebih lanjut, saat ini penurunan CPO dinilai terbatas karena koreksi sudah mulai memperhitungkan fakto9 kenaikan kasus positif India. Untuk jangka panjang outlook sektor CPO juga dinilai masih lebih bagus dibanding batubara. Sehingga apabila ada koreksi lagi di sektor sawit maka investor disarankan untuk buy on weakness (bow). 

Janson merekomendasikan saham LSIP bow Rp 1.150 dengan target harga Rp 1.700, dan AALI bow Rp 8.500 dengan target harga Rp 12.000. Keduanya direkomendasikan karena neraca keuangan yang sehat diantara peers dan memiliki landbank yang cukup besar.

Selanjutnya: IHSG diperkirakan melemah di awal bulan Juni 2021, ini pemicunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×