CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Supply-demand diprediksi terganggu akibat lockdown, begini prospek saham komoditas


Selasa, 01 Juni 2021 / 12:15 WIB
Supply-demand diprediksi terganggu akibat lockdown, begini prospek saham komoditas
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia ditambang Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6). Pho KONTANAchmad Fauzie/19/06/2008


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Malaysia, Australia dan India menerapkan kebijakan lockdown terkait kasus Covid-19. Ketiganya merupakan negara dengan pengaruh besar terhadap supply-demand crude palm oil (CPO) dan batubara. 

Malaysia merupakan produsen besar CPO, sedangkan India merupakan negara importir CPO terbesar kedua setelah Tiongkok. Sedangkan meski hanya negara bagian Victoria, Australia yang memberlakukan lockdown, negara kanguru ini dikenal sebagai pemasok batubara. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menjelaskan dampak dari lockdown tersebut tentunya dapat mempengaruhi supply maupun demand dari harga komoditasnya. Dalam jangka pendek maupun menengah dia melihat harga CPO berpotensi terkonsolidasi mengingat saat ini produsen terbesar CPO yaitu Malaysia melakukan lockdown dan juga konsumen terbesar dari CPO sendiri melakukan lockdown.

Baca Juga: Begini prospek saham komoditas saat Malaysia, India dan Australia lockdown

"Kami melihat harga berpotensi kembali menguat dimana kebutuhan dari batubara sendiri masih tinggi dan saat ini supply batubara dunia berpotensi terhambat. Sehingga hal tersebut yang menjadi trigger naiknya harga batubara acuan," jelas Okie, Selasa (1/6). 

Namun Okie melihat pergerakan harga komoditas CPO dan batubara ini belum akan terefleksi pada harga sahamnya di kuartal II-2021. Hal ini mengacu pada pergerakan beberapa pekan terakhir yang dinilai bertolak belakang dari harga komoditasnya. 

"Namun kami melihat apresiasi terhadap harga komoditas dapat terefleksikan pada kinerja keuangan emiten," imbuhnya. 

Investor dapat mencermati saham - saham berbasis CPO maupun batubara dalam jangka waktu pendek maupun menengah. Melihat kinerja keuangan pada kuartal dua ini berpotensi lebih baik dibandingkan tahun lalu, hal ini sejalan dengan harga komoditas. 

Baca Juga: Analis ini memproyeksikan IHSG melemah di awal bulan Juni 2021

Okie masih mempertahankan rating beli pada saham - saham sektor CPO dan batubara. Saham yang direkomendasikan beli antara lain LSIP dengan target harga Rp 1.435, SIMP Rp 960, AALI Rp 11.325 dan ITMG Rp 14.500. Okie merekomendasikan hold untuk saham ADRO dengan target harga Rp 1.220, dan PTBA Rp 2.370.

Selanjutnya: IHSG diperkirakan melemah di awal bulan Juni 2021, ini pemicunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×