CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Merger, Harga Saham Blue Chip Telekomunikasi Ini Malah Melorot, Pilih Beli / Jual?


Jumat, 17 Mei 2024 / 07:24 WIB
Merger, Harga Saham Blue Chip Telekomunikasi Ini Malah Melorot, Pilih Beli / Jual?
ILUSTRASI. Merger, Harga Saham Blue Chip Telekomunikasi Ini Malah Melorot, Pilih Beli / Jual?


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga salah satu saham blue chip sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) melorot setelah merger dengan emiten telekomunikasi lain. Dengan penurunan tersebut, investor sebaiknya beli atau jual?

Saham blue chip adalah saham lapis satu dan telah berpengalaman di pasar modal. Saham blue chip juga memiliki fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar.

Di BEI, saham blue chip biasanya adalah saham-saham di Indeks LQ45. Anggota Indeks LQ45 yang baru saja melakukan merger adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL). EXCL merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Induk perusahaan telekomunikasi itu telah menandatangani nota kesepahaman. Sinar Mas melalui PT Wahana Inti Nusantara dan PT Global Nusa Data bersama Axiata Group Berhad menandatangani nota kesepahaman dengan Axiata Group Berhad yang bersifat tidak mengikat pada 15 Mei 2024. 

Harga saham EXCL sempat melambung sebelum merger. Namun, setelah kabar merger diumumkan, harga saham EXCL melorot.

Pada perdagangan Kamis 16 Mei 2024, harga saham berada di level 2.380, turun 200 poin atau 7,75%. Harga saham EXCL sempat mencapai titik tertinggi pada 13 Mei 2024 di level 2.630.

 

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas melihat setelah aksi merger tersebut, maka entitas gabungan XL-Fren akan menjadi perusahaan telekomunikasi dengan total aset terbesar kedua setelah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

"Kemudian PT Indosat Tbk (ISAT) menjadi yang ketiga, sebelumnya kedua," kata Sukarno pada Kontan.co.id, Kamis (16/5).

Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Turun Ke Level Terendah 3 Tahun, Pilih Beli atau Jual?

Sukarno juga mencatat jumlah pelanggan seluler XL Axiata dan Smartfren saat ini 93,03 juta hampir mendekati ISAT sebagai posisi kedua yaitu 98,8 juta dan TLKM tetap pertama 159,34 juta pelanggan.

"Kemudian dilihat dari jumlah BTS XL-FREN akan menjadi 206.146 mendekat ISAT 229.521 dan TLKM 247.472," ujarnya.

Meski begitu, menurut Sukarno XL Axiata dan Smartfren masih belum sepenuhnya bisa menyalip berdasarkan data di atas. Ditambah, kondisi keuangan Smartfren sebelumnya juga tidak terlalu bagus. 

Sukarno mengungkapkan prospek kinerja dari ketiga emiten telekomunikasi terebut masih akan tetap positif. Adapun menurutnya akan ada peluang yang berasal dari peningkatan penetrasi internet Indonesia. 

"Tren kenaikan ini diperkirakan masih akan berlanjut, mengingat tingkat penetrasi internet kita masih terbilang rendah dibandingkan negara tetangga, khususnya di Asia Tenggara," ucap Sukarno.

Sedangkan Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, jumlah pemain telkom akan menjadi lebih sedikit setelah merger XL Axiata dan Smartfren.  Sehingga pasar akan dikuasai beberapa pemain besar yang memiliki daya tawar harga yang tinggi.

"Ada peluang jika aksi ini bisa dimanfaatkan oleh XL dan Fren," jelas Fajar.

Fajar melihat secara umum, prospek emiten telekomunikasi masih akan tetap bisa tumbuh, seiring dengan pertumbuhan tren digitalisasi dan kebutuhan jaringan internet yang stabil ke depannya.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat, merger XL Axiata dan Smartfren ini dapat sedikit meningkatkan kinerja XL Axiata. Meski begitu menurutnya masih jauh jika XL ingin menyalip TLKM.

"Masih sulit, mengingat pangsa pasar FREN ini sangat kecil," ujarnya.

Sukarno mengatakan,  TLKM tetap akan menjadi saham yang paling menarik. Apalagi harga saham TLKM sudah turun signifikan dan secara valuasi menjadi sangat menarik. Sukarno merekomendasikan untuk buy pada saham TLKM dengan target harga Rp 3.500, trading buy pada ISAT dengan target harga Rp 11.400-Rp 11.900 dan wait and see untuk EXCL dan FREN.

Sementara analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana secara teknikal merekomendasikan untuk buy on weakness EXCL dengan target harga Rp 2.620-Rp 2.720, buy on weakness pada ISAT dengan target harga Rp 11.350-Rp 11.600 dan speculative buy pada TLKM dengan target harga Rp 3.170-Rp 3.230.    

Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini, Jumat 17 Mei 2024. Ingat, segala keputusan pembelian dan penjualan saham menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×