kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menunggu hasil FOMC, jumlah penawaran SUN turun menjadi Rp 43,27 triliun


Selasa, 30 Juli 2019 / 20:57 WIB
Menunggu hasil FOMC, jumlah penawaran SUN turun menjadi Rp 43,27 triliun


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sikap wait and see pelaku pasar dalam menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) membuat hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (30/7) menurun bila dibandingkan dengan hasil lelang SUN dua pekan sebelumnya.

Namun, analis obligasi menilai jumlah penawaran yang masuk sudah sesuai ekspektasi. 

Baca Juga: Hasil lelang SUN hari ini terpengaruh sentimen penantian FOMC

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini sebesar Rp 43,27 triliun.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan hasil lelang SUN dua pekan sebelumnya yang sebesar Rp 53,14 triliun.  

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, penurunan jumlah penawaran yang masuk disebabkan pelaku pasar baik asing maupun lokal yang tengah wait and see menunggu keputusan The Fed mengenai tingkat suku bunga dalam rapat FOMC 30-31 Juli 2019. 

Selain itu, pasar juga masih menimbang kabar yang mengejutkan dari pernyataan Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang cenderung melunak atau tidak terburu-buru dalam menurunkan tingkat suku bung acuannya. 

Baca Juga: Total penawaran surat utang negara (SUN) yang masuk hari ini capai Rp 43,27 triliun

Namun, secara umum, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN kali ini sudah sesuai ekspektasi para analis yang memproyeksikan jumlah penawaran yang masuk di rentang Rp 40 triliun - Rp 50 triliun. 

Sementara, dalam lelang kali ini pemerintah menyerap Rp 21,45 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan. Bila dibandingkan dengan penyerapan pemerintah di lelang SUN dua pekan sebelumnya, penyerapan lelang SUN kali ini lebih rendah dari Rp 22,05 triliun.

Eric memproyeksikan setelah kejelasan dari The Fed keluar, prospek lelang SUN berikutnya bisa lebih positif.

"Penurunan suku bunga AS yang sesuai ekspektasi pasar bisa membawa sentimen positif, sebaliknya jika suku bunga AS masih dipertahankan dan pelaku pasar kembali wait and see sambil menunggu data ekonomi AS yang lain, maka prospek lelang SUN ke depan mendapat sentimen negatif," kata Eric, Selasa (30/7).   

Baca Juga: Harga SUN berpotensi menguat, simak seri-seri yang menarik berikut

Dalam lelang kali ini, Eric menilai yield rata-rata yang dimenangkan pada seri tenor tiga bulan hingga enam tahun cenderung di atas penawaran pasar.

Sedangkan, yield rata-rata yang dimenangkan pada seri tenor 11 tahun hingga 16 tahun sedikit di bawah permintaan pasar. Hanya seri tenor 20 tahun dan 29 tahun yang Eric nilai memiliki yield rata-rata yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Lengkapnya, seri FR0082 yang digadang-gadang akan menjadi seri acuan di tahun depan mendapat penawaran paling besar dari investor, yaitu Rp 19,66 triliun.

Seri yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini memiliki yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 7,28%. Pemerintah menyerap Rp 11,6 triliun dari seri ini. 

Baca Juga: Simak prediksi imbal hasil pada lelang SUN hari ini

Selanjutnya, seri FR0081 juga mendapat penawaran masuk yang cukup besar di Rp 10,38 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini memiliki yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,71%. Pemerintah menyerap Rp 5,05 triliun dari seri ini. 

Seri SPN03191031 dan SPN12200410 juga menerima jumlah penawaran masuk yang cukup besar masing-masing Rp 5,45 triliun dan Rp 4,17 triliun. Yield rata-rata yang dimenangkan seri SPN03191031 berada di 5,65% dan yield rata-rata seri SPN12200410 berada di 5,83%. 

Jumlah penawaran yang masuk mulai menurun di seri FR0080. Seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,43 triliun dengan tingkat yield rata-rata tertimbang di 7,55%. 

Baca Juga: Menelisik prospek SUN usai rapat FOMC

Begitu pun jumlah penawaran yang masuk pada seri FR0079 dan FR0076 semakin sedikit bila dibandingkan dengan seri yang lain. Seri FR0079 menerima penawaran masuk sebesar Rp 524 miliar sedangkan seri FR0076 menerima penawaran masuk sebesar Rp 640 miliar. Yield rata-rata yang dimenangkan pada seri FR0079 sebesar 7,81% sementara yield rata-rata yang dimenangkan seri FR0076 sebesar 7,96%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×