Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen agenda pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) cukup mempengaruhi hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (30/7). Terbukti, nilai penawaran masuk pada lelang kali ini mengalami penurunan dibandingkan lelang SUN sebelumnya.
Merujuk data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, nilai penawaran masuk pada lelang SUN hari ini tercatat sebesar Rp 43,27 triliun. Di sisi lain, lelang SUN tanggal 16 Juli lalu berhasil memperoleh nilai penawaran masuk sebesar Rp 53,14 triliun.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, para investor masih dalam kondisi wait and see lantaran agenda FOMC kian dekat. Meski The Federal Reserves hampir pasti memangkas suku bunga acuan AS, para investor masih coba menerka arah kebijakan Bank Sentral AS ini. Apalagi, sejumlah data ekonomi AS menunjukkan hasil positif saat dirilis pekan lalu.
Baca Juga: Total penawaran surat utang negara (SUN) yang masuk hari ini capai Rp 43,27 triliun
Di samping itu, penantian terhadap perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China juga berdampak pada kelangsungan lelang SUN hari ini.
“Akhir-akhir ini pasar sekunder obligasi juga mengalami koreksi karena ada sejumlah sentimen eksternal,” ujar dia.
Kondisi pasar obligasi yang sedikit memburuk juga membuat pemerintah tidak terlalu agresif meraup dana dari lelang SUN kali ini. Terbukti, nominal yang dimenangkan oleh pemerintah pada lelang SUN hari ini hanya mencapai Rp 21,45 triliun.
Walau lebih tinggi dari target indikatif sebesar Rp 15 triliun, jumlah ini masih lebih rendah dari pencapaian lelang sebelumnya sebesar Rp 22,05 triliun.
Baca Juga: Harga SUN berpotensi menguat, simak seri-seri yang menarik berikut
Kendati begitu, Josua menganggap angka Rp 43,27 triliun masih cukup besar. Artinya, sebenarnya masih banyak investor yang berminat untuk masuk ke pasar obligasi domestik.