kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mentok ARA di Hari Pertama, Cek Prospek Kinerja Primadaya Plastisindo (PDPP)


Rabu, 09 November 2022 / 18:16 WIB
Mentok ARA di Hari Pertama, Cek Prospek Kinerja Primadaya Plastisindo (PDPP)
Produksi botol?kemasan air minum di pabrik PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Sejak berdiri pada tahun 2005, PDPP memulai kegiatan usaha di Cileungsi - Bogor, dengan memproduksi beberapa jenis kemasan plastik dan tissue steril. Saat ini PDPP memiliki lima pabrik yang berlokasi di Tangerang, Binjai, Sukabumi, Lampung dan Cileungsi.

Merujuk prospektus, pendapatan bersih PDPP konsisten mengalami pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2019, pendapatan PDPP tercatat sebesar Rp 199,08 miliar, lalu melesat jadi Rp 241,18 miliar pada tahun 2020.

Sedangkan pada tahun 2021, PDPP meraup pendapatan bersih sebesar Rp 318,99 miliar. Dari sisi perolehan laba, PDPP meraih laba bersih Rp 9,33 miliar pada tahun 2019, lalu naik menjadi Rp 12,40 miliar setahun berselang.

Baca Juga: Ada 11 Perusahaan Mengantre IPO, Cermati Sektor dan Calon Emiten Berikut ini

Pada tahun 2021 PDPP meraih laba bersih Rp 12,08 miliar atau terjadi koreksi tipis 2,58% secara tahunan. Namun, laba bersih PDPP mampu tumbuh pesat hingga periode Mei 2022.

Dalam periode lima bulan itu, laba bersih periode berjalan PDPP meroket 113,95% dari posisi Rp 5,59 miliar per Mei 2021 menjadi Rp 11,96 miliar pada periode Mei 2022.

Dari sisi pendapatan, PDPP mengantongi Rp 144,71 miliar dalam periode lima bulan pertama 2022. Meningkat 7.7% dibandingkan posisi Mei 2021 senilai Rp 134,36 miliar.

Rekomendasi Saham

Dengan lonjakan harga 35% dari awal hingga penutupan pasar, Fajar melihat adanya potensi koreksi sementara pada saham PDPP. Investor yang sudah punya bisa mempertimbangkan untuk hold.

Baca Juga: Aksi Pendiri Pesantren Al Ihya Subang di BEI, Setelah IPPE Kini Menggiring IPO ZATA

Sedangkan bagi pelaku pasar yang ingin mengoleksi, disarankan untuk wait and see terlebih dulu. "Perlu wait and see untuk entry point, karena kemungkinkan volatilitasnya akan sangat tinggi," ujar Fajar.

Sementara itu, Andhika mengingatkan bahwa saham yang sudah naik tinggi saat IPO akan rawan terjadi aksi ambil untung. "Para investor perlu mewaspadai adanya profit taking, jika harga saham sudah naik terlampau tinggi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×