kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Menilik Rencana Pembaruan Sistem JATS BEI di 2026


Rabu, 15 Januari 2025 / 17:10 WIB
Menilik Rencana Pembaruan Sistem JATS BEI di 2026
ILUSTRASI. Kapasitas transaksi investor akan meningkat dari yang hanya 15 juta order per hari menjadi 120 juta order per hari.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah berproses untuk penyempurnaan teknologi sistem perdagangan Tanah Air, yakni dengan Pembaruan Sistem Perdagangan dan Sistem Terdampak pada 2025. 

Saat ini, BEI menggunakan Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next-G) dengan aplikasi sistem perdagangan X-stream INET yang telah diimplementasikan di beberapa bursa lainnya di dunia.

Sistem JATS NextG BEI memiliki kapasitas order 2,5 juta transaksi order dan transaksi sebesar 15 juta order dan 7,5 juta order per hari dengan kecepatan sebesar 12.500 order per detik. 

Pemutakhiran sistem perdagangan JATS ini bakal dilakukan pada 2026. Nantinya akan ada generasi baru, yaitu Jakarta Automated Trading System (JATS) Multi Matching Engine (MME). 

Baca Juga: BEI Bakal Perkuat Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA)

Dengan JATS MME ini, kapasitas dari 7,5 juta trade menjadi 30 juta trade. Tak hanya itu, transaksi investor juga akan meningkat dari yang hanya 15 juta order per hari menjadi 120 juta order per hari. 

Kecepatan transaksi juga bakal meningkat, dari 15 order per detik menjadi 50 ribu order per detik dan menjadi 100 ribu order per detik dalam 60 detik pertama. Terakhir, BEI juga akan mengimplementasikan perangkat core network dengan low latency

Untuk mendukung pengembangan sistem perdagangan ini, BEI telah menyiapkan capital expenditure (capex) untuk investasi terhadap aset tetap sebesar Rp 511,5 miliar di 2025. Angka tersebut meningkat 120,96% secara tahunan. 

Selain meningkatkan kemampuan JATS, capex juga akan dipakai untuk Pembaruan Sistem Perdagangan Obligasi (PSP Bonds), immutable backup, Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Repo dan New SPE-IDXNet.

Baca Juga: Siapkan Anggaran Rp 511 Miliar, BEI Tingkatkan Kapasitas JATS

Sunandar, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia menjelaskan sistem perdagangan yang digunakan BEI merupakan hasil kerja sama dan merupakan lisensi dari Nasdaq.

dia bilang sebenarnya selain Nasdaq, masih banyak vendor yang menyediakan sistem perdagangan. Namun BEI memilih Nasdaq karena produknya sudah banyak digunakan di dunia. 

"Lisensi sistem yang Nasdaq berikan berlaku selama 10 tahun sejak 2026. Namun dalam periode waktu tertentu sistem harus ada masa pembaharuan," ucap Sunandar saat ditemui Kontan belum lama ini. 

Sunandar bilang pembaharuan sistem BEI terakhir dilakukan pada 2009 dan 2018. Artinya, memang 2026 menjadi waktu untuk sistem perdagangan bursa di Indonesia diperbaharui. 

Baca Juga: Kenali Kegunaan Fitur Market Order dalam Sistem Perdagangan Pasar Modal

"Persiapannya sudah dilakukan sejak 2023 dan sudah masuk dalam RKAT 2025. Sekarang sudah masuk dalam proses pengembangan dan pengujian," jelas Sunandar.

Dia menyebut untuk memperbaharui perlu dilakukan pengujian secara komprehensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk anggota bursa sehingga diharapkan tidak terjadi persoalan. 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy menambahkan seiring dengan pembaharuan sistem, BEI juga sedang memproses agar emiten bisa mengganti kode saham. 

Irvan menjelaskan sebenarnya wacana penggantian kode saham merupakan isu yang sudah lama, tetapi BEI kembali melakukan menjajakan pendapatan dengan pelaku pasar untuk bisa merealisasikan rencana ini. 

"Ternyata masih ada permintaan untuk penggantian kode saham, cuma memang kami perlu diskusikan lagi dengan Otoritas Jasa Keuangan dan persiapan sistem," kata dia. 

Selanjutnya: Rupiah Melemah, Intiland Development (DILD) Terus Amati Perkembangan

Menarik Dibaca: 4 Vitamin yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Berikut Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×