Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk melakukan Pembaruan Sistem Perdagangan dan Pengawasan (SPP) dengan memperkuat sistem perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS) Multi Matching Engine (MME).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan pembaruan sistem perdagangan dan pengawasan dilakukan untuk menangkap peluang bisnis, terutama menampung partisipasi investor yang semakin meningkat.
Dengan JAST MME ini, kapasitas dari 7,5 juta trade menjadi 30 juta trade. Tak hanya itu, transaksi investor juga akan meningkat dari yang hanya 15 juta order per hari menjadi 120 juta order per hari.
Dari sisi kecepatan juga ikut meningkat, dari 15 order per detik menjadi 50 ribu order per detik dan menjadi 100 ribu order per detik dalam 60 detik pertama. Terakhir, BEI juga akan mengimplementasikan perangkat core network dengan low latency.
Baca Juga: Kenali Kegunaan Fitur Market Order dalam Sistem Perdagangan Pasar Modal
"Harapannya pada 2030 akan terjadi peningkatan transaksi menjadi 90 ribu order per detik, maka dari itu kita tingkatkan menjadi 100 ribu order per detik," kata Iman dalam konferensi pers, Kamis (23/10).
Adapun pembaruan ini dilakukan selain karena siklus rutin 6 tahunan seiring dengan end of support, tetapi juga karena peningkatan teknologi yang mendukung low latency serta kapasitas sistem.
Untuk mendukung pengembangan sistem perdagangan ini, BEI telah menyiapkan capital expenditure (capex) untuk investasi terhadap aset tetap sebesar Rp 511,5 miliar di 2025. Angka tersebut meningkat 120,96% secara tahunan.
Selain meningkatkan kemampuan JATS, capex juga akan dipakai untuk Pembaruan Sistem Perdagangan Obligasi (PSP Bonds), immutable backup, Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Repo dan New SPE-IDXNet.
Selanjutnya: Makan Bergizi Gratis Bakal Dimulai 2 Januari 2025
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (24/10): Cerah Berawan dan Berawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News