Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
“Dana untuk pelunasan pokok dan pembayaran Bunga Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahun 2018 sedi D-E ke-12 dan pelunasan pokok seri D telah tersedia di rekening bank milik emiten,” ujar Harjanto dalam keterbukaan informasi, Rabu (1/12).
Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi berpendapat, terkadang penerbitan obligasi korporasi diperlukan agar emiten memperoleh pendanaan dalam rangka menjalankan strategi bisnisnya.
Menurutnya, strategi tersebut diharapkan akan memacu kinerja fundamental emiten secara berkesinambungan. Selain itu, ada juga emiten yang menerbitkan obligasi untuk restrukturisasi utang emiten.
Baca Juga: Menjelang Akhir Masa Tenggang, Evergrande Meragukan Kemampuannya Melakukan Pelunasan
Melihat kesiapan perusahaan dalam menghadapi utang yang jatuh tempo, sambungnya, hal ini bisa dilihat dari kinerja masing-masing perusahaan. “Yang paling mudah selain melihat dari net incomenya, kita bisa melihat dari Ratio DERnya,” kata Lingga ketika dihubungi Kontan, Selasa (7/12).
Sebagai informasi, hingga sekarang ini masih ada obligasi jatuh tempo emiten yang mencapai Rp 4,65 triliun di akhir tahun ini, di antaranya ISAT, TBIG, ANTM, TPIA, dan ZINC.
Lingga memandang, untuk ISAT, TBIG, ANTM, dan TPIA selama kuartal IV-2020 menuju kuartal III-2021 mengalami tren penurunan dari kuartal per kuartal. Ia bilang, hal ini mengindikasikan emiten tersebut cukup baik dalam mengelola liabilitasnya.
“Seiring juga dengan pemulihan ekonomi, diharapkan adanya penurunan dalam segi gagal bayar hutang,” pungkas Lingga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News