kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Mengintip Prospek BBTN di Tengah Pemulihan Ekonomi Tahun Depan


Senin, 20 Desember 2021 / 18:19 WIB
Mengintip Prospek BBTN di Tengah Pemulihan Ekonomi Tahun Depan
ILUSTRASI. Prospek PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada tahun depan dinilai masih akan menarik.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada tahun depan dinilai masih akan menarik. Pemulihan ekonomi dan kinerja segmen KPR akan jadi faktor penting yang memengaruhi kinerja BBTN pada tahun depan.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, faktor terpenting yang menjadi kunci membaiknya kinerja BBTN adalah seperti apa pemulihan ekonomi pada tahun depan. Di satu sisi, BBTN juga dihadapkan pada tantangan potensi kenaikan suku bunga acuan pada tahun depan.

Belum lagi, kemampuan daya beli masyarakat pada segmen properti di tahun 2022 juga masih jadi tanya besar. Terlebih lagi, insentif PPN untuk pembelian rumah belum tentu diperpanjang pada tahun depan. 

“Potensi membaiknya non performing loan (NPL)  pada tahun depan menjadi harapan kami untuk kinerja BBTN mengingat pelonggaran aktivitas cukup berdampak pada membaiknya aktivitas ekonomi,” kata Okie ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/12).

Baca Juga: Credit Cost yang Lebih Rendah Menyokong Prospek BBTN Tahun Depan

Namun, Okie meyakini beberapa strategi yang disiapkan manajemen BBTN bisa menjadi salah satu katalis positif untuk dongkrak kinerjanya. Mulai dari optimalisasi layanan digitalisasi dengan menggandeng platform jual-beli rumah berbasis teknologi, penambahan fitur anyar pada aplikasi mobile banking, hingga membangun aplikasi baru 

Menurutnya, layanan digitalisasi menjadi kunci pada pertumbuhan kredit dan juga kemudahan nasabah dalam kemudahan bertransaksi. Selain itu strategi manajemen untuk meningkatkan low cost funding dari fitur pembukaan rekening online dinilai cukup baik guna meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) BBTN di tahun depan. 

Sementara analis Trimegah Sekuritas Prasetya Gunadi dalam risetnya pada 21 Oktober menuliskan, pada tahun depan BBTN diekspektasikan bisa membukukan pertumbuhan kredit yang solid didukung oleh pinjaman KPR bersubsidi. 

Baca Juga: Simak Konstituen indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI

Hal ini seiring dengan keputusan pemerintah yang mengalokasikan Rp 28,2 triliun (+47,6% secara yoy) untuk implementasi pinjaman KPR bersubsidi bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Nantinya, program ini akan ada di bawah skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah bersubsidi sebanyak 200.000 unit.

Lebih lanjut, Prasetya menyebut BBTN menargetkan 70%-80% dari total anggaran FLPP. Sementara untuk kredit non-subsidi, kinerja BBTN akan disokong lewat kerjasama dan beberapa inovasi lainnya. 

“Teranyar BBTN telah menjalin kesepakatan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menyediakan layanan kredit ke anggota TNI, dengan target 10.000 pinjaman pada 2021, serta masih ada potensi dari jumlah anggota TNI yang mencapai 350.000,” imbuh Prasetya.

Baca Juga: Pasar saham berpotensi naik, ini saham-saham yang perlu diperhatikan tahun 2022

Lebih lanjut, dengan backlog dari kepemilikan rumah di Indonesia masih sebanyak 7,7 juta di 2021, Prasetya meyakini BBTN punya ruang untuk terus tumbuh. Dengan perbaikan pada net interest margin (NIM) seriring rendahnya cost of fund (CoF), serta rencana untuk sentralisasi administrasi, akan mendorong cost income to ratio (CIR) milik BBTN terus lebih rendah ke depannya.

Prasetya memproyeksikan, BBTN bisa mencatatkan pendapatan dan laba bersih sebesar Rp 26,51 triliun dan Rp 2,04 triliun. Sementara untuk tahun depan, diproyeksikan bisa membukukan pendapatan Rp 11,48 triliun dengan laba bersih 2,52 triliun. 

Sementara Okie memproyeksikan, pendapatan dan laba bersih BBTN bisa naik menjadi 5,81% dan 5,67% untuk tahun depan. Selain itu, kredit BBTN diproyeksikan naik 6,38% dengan NPL yang berada pada 3,34%. 

Baik Okie dan Prasetya sama-sama merekomendasikan beli untuk saham BBTN dengan target harga Rp 2.200 per saham dan Rp 2.100 per saham. 

Baca Juga: Ini Sektor Pemberi Cuan di Tahun Macan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×