Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) diyakini masih akan membukukan kinerja yang apik. Segmen KPR yang solid, credit cost yang rendah, hingga tumbuhnya penyaluran kredit dinilai membuat BBTN punya prospek yang cerah pada tahun depan.
Dengan kinerja BBTN yang solid pada kuartal ketiga 2021, Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis mengekspektasikan tren positif tersebut akan kembali berlanjut pada kuartal keempat 2021. “Kami meyakini, salah satu faktor yang masih akan mendorong kinerja positif BBTN ke depan adalah rendahnya credit cost,” kata Edward kepada Kontan.co.id, Senin (20/12).
Adapun pada kuartal ketiga 2021 kemarin, BBTN mencatatkan laba bersih Rp 595 miliar atau tumbuh 102% secara kuartalan. Edward menyebut, apiknya kinerja tersebut didorong oleh cost of fund yang lebih rendah serta penurunan pada credit cost BBTN.
Baca Juga: Bank Optimistis Laba Naik di Tahun Depan
Dengan perolehan tersebut, laba bersih BBTN secara kumulatif hingga akhir September 2021 mencapai Rp 1,52 triliun. Edward menyebut perolehan tersebut sudah sejalan dengan proyeksinya karena telah memenuhi sekitar 76% dari proyeksinya.
“Kami juga menyukai BBTN karena di tengah masa sulit seperti pandemi Covid-19, segmen KPR yang bisa resilient dan masih berkinerja solid. Bahkan bisa mendorong penyaluran kredit BBTN,” imbuh Edward.
Hingga kuartal ketiga 2021, penyaluran kredit BBTN tercatat solid dengan berhasil tumbuh 6% secara yoy. Selain itu, kualitas aset BBTN juga terus mengalami perbaikan yang tercermin dari turunnya non performing loan (NPL). Adapun, NPL BBTN tercatat sebesar 3,9% hingga kuartal ketiga 2021 atau turun 43bps secara year to date (ytd). Angka ini juga sejalan dengan guidance manajemen pada tahun ini sebesar 3,7%-3,9%.
Baca Juga: Bank Tabungan Negara (BBTN) targetkan deposito tumbuh 11% pada 2022
Pada 2022, Edward meyakini prospek BBTN masih akan menarik dan perbaikan kinerja akan terus berlanjut. Rendahnya credit cost dinilai masih akan jadi faktor utama. Bahkan, ia memperkirakan BBTN pada tahun depan bisa mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,9 triliun atau tumbuh sekitar 40% dari proyeksinya tahun ini yang sebesar Rp 2 triliun.
Perolehan tersebut akan ditopang dengan pertumbuhan kredit sebesar 8,1%, credit cost yang lebih rendah di 1%, serta perbaikan net interest margin (NIM) menjadi 3,2%.
“Menurut kami, pemulihan return on equity (ROE) juga akan terjadi didukung oleh katalis positif berupa strategi transformasi yang menjanjikan. Pada tahun 2022, diproyeksikan ROE akan sebesar 12,5%,” kata dia.
Saat ini, dia pun masih mempertahankan rekomendasi untuk beli saham BBTN dengan target harga Rp 2.290 per saham.
Baca Juga: Meski pertumbuhannya melambat, bankir menilai deposito masih diminati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News