kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip kembali kinerja emiten sektor makanan-minuman selama kuartal I 2019


Selasa, 07 Mei 2019 / 17:41 WIB
Mengintip kembali kinerja emiten sektor makanan-minuman selama kuartal I 2019


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto

Dari sisi lain, pendapatan perusahaan juga tumbuh sebesar 20,19% atau sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini. Sedangkan pada kuartal I tahun lalu, pendapatan yang dicatatkan oleh perusahaan sebesar Rp 832, 49 miliar.

Perusahaan minuman PT Ultra Jaya Tbk juga mengalami pertumbuhan laba yang cukup fantastis. Dalam tiga bulan pertama di tahun 2019, laba perusahaan tumbuh sebesar 79,48%.

Sebelumnya, laba ULTJ pada kuartal I tahun 2018 sebesar Rp 167, 12 miliar. Sedangkan di kuartal I tahun ini, laba perusahaan sebesar Rp 299, 95 miliar.

Pertumbuhan laba itu juga diikuti dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 9, 23%. Tercatat pendapatan perusahaan pada kuartal I tahun ini sebesar Rp 1, 42 triliun. Sedangkan pada tahun lalu, pendapatan perusahaan sendiri sebesar Rp 1,30 triliun.

Meski begitu tak semua emiten makanan dan minuman meraih kinerja ciamik pada tahun ini. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) misalnya, malah mengalami penurunan laba yang cukup signifikan.

Pada tahun 2018 lalu, selama kuartal I perusahaan dapat meraih laba sebesar Rp 152, 53 miliar. Sedangkan pada tahun ini, laba perusahaan hanya sebesar Rp 121, 75 miliar. Itu berarti, ada penurunan laba sebesar 20,17% pada kinerja perusahaan tahun ini.

Padahal bila ditilik dari pendapatan perusahaan, selama kuartal I tahun ini, perusahaan mengalami pertumbuhan pendapatan tipis yakni sebesar 6,04% di angka Rp 2,28 triliun. Pendapatan tahun lalu GOOD mencapai Rp 2,15 triliun. Meski begitu, hal tersebut tidak dapat menghindari penurunan laba perusahaan.

Bila ditinjau, beban perusahaan GOOD memang mengalami kenaikan di banding kuartal I tahun lalu. Pada saat itu, beban perusahaan mencapai Rp 307, 4 miliar. Sedangkan saat ini, beban perusahaan mencapai Rp 390, 5 miliar atau tumbuh sebesar 27, 03%.

Nasib tak begitu baik juga dialami oleh emiten PT Mayora Indah Tbk (MYOR) selama tiga bulan pertama tahun 2019 berjalan. Selama periode tersebut, laba perusahaan turun tipis sebesar 0,5% yakni di angka Rp 466, 34 miliar. Sedangkan di kuartal I tahun lalu, laba perusahaan sebesar Rp 468, 71 miliar.

Padahal pendapatan perusahaan tumbuh dalam rentang persentase yang lumayan yakni sebesar 11, 09%. Pada kuartal I tahun ini, pendapatan perusahaan sebesar Rp 6, 01 triliun. Sedangkan pada tahun sebelumnya, pendapatan MYOR sebesar Rp 5, 41 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×