kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal lebih dekat mazhab bandarmology


Kamis, 30 September 2021 / 05:40 WIB
Mengenal lebih dekat mazhab bandarmology


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak celah untuk mencari cuan dari bursa saham. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan mazhab bandarmology.

Mazhab ini tergolong sederhana. Bahkan, investor bisa menerapkannya sendiri tanpa memanfaatkan tools dari aplikasi trading

Hishmad Abubakar Al Amudi, Founder Bandarmology.id menyebut, pada dasarnya bandarmology adalah metode pemanfaatan data kuantitatif perdagangan saham. "Kemudian, dicari anomalinya," ujar Hishmad dalam webinar Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2021 yang diprakarsai oleh KONTAN, Rabu (29/9).

Baca Juga: BEI mencatat 3,7 juta single investor identification (SID) baru di tahun ini

Distribusi atau aksi jual yang menekan harga saham itu normal. Begitu pula sebaliknya. Pergerakan baru bisa disebut anomali jika harganya cenderung datar, namun ada distribusi volume saham yang dilakukan oleh pelaku pasar tertentu, sebut saja bandar.

Itu merupakan waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi beli. Hishmad bilang, jangan panik jika ada penurunan harga. "Selama distribusi masih jalan, penurunan hanya sesaat dan masih ada kemungkinan menguat," imbuh dia.

Atau, anomali lain berupa penurunan harga saham, tapi masih ada distribusi volume saham. Posisi ini mengindikasikan bandar mengerek harga sembari menjual saham secara bertahap. "Anomali ini menunjukkan adanya potensi reversal," imbuhnya.

Baca Juga: Wall Street menguat, saham Boeing menyokong Dow dan S&P 500

Anomali tersebut baru terlihat umumnya dalam kisaran waktu satu bulan seperti saham ICBP sepanjang Juni hingga Juli. Saham ASII sepanjang Juli hingga Agustus cenderung flat, namun ada volume saham yang tengah dikumpulkan. Kemudian, selama satu bulan ini, saham ASII sudah memberikan return 2,90%.

Untuk mencari volume tersebut, investor cukup mengumpulkan data tiga atau lima broker teraktif setiap hari selama periode tertentu. Kemudian, data ini bisa diolah menggunakan fitur Microsoft Excel. "Kalau kurang dari tiga, hasil olah datanya volatile," tandas Hishmad.

Baca Juga: IHSG diramal menguat terbatas pada perdagangan Kamis (30/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×