kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meneropong nasib rupiah pekan depan


Sabtu, 08 September 2018 / 13:04 WIB
Meneropong nasib rupiah pekan depan
ILUSTRASI. Ilustrasi Rupiah Loyo terhadap dolar


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah di awal pekan, rupiah berhasil menguat di akhir pekan. Kemarin, rupiah di pasar spot berhasil menguat 0,49% ke level Rp 14.820 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, pergerakan mata uang Garuda ini dalam sepekan masih melemah 0,75%.

Sementara merujuk data kurs tengah versi Bank Indonesia (BI), rupiah naik tipis 0,05% menjadi Rp 14.884 per dollar AS. Namun jika dihitung dalam sepekan, rupiah sudah terdepresiasi sebesar 1,18%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal melihat, rupiah tertekan hebat di awal pekan ini akibat kekhawatiran pasar terhadap kelanjutan perang dagang antara AS dengan China.

Apalagi di pekan ini, Negeri Paman Sam berniat menerapkan tarif baru terhadap produk impor asal Tiongkok yang bernilai total sekitar US$ 200 miliar. Alhasil, mayoritas mata uang negara emerging market melemah.

Sentimen negatif juga datang dari potensi kenaikan suku bunga The Federal Reserve yang kesekian kalinya pada September. Peluang Fed menaikkan bunga kian terbuka seiring dengan membaiknya sejumlah data ekonomi AS. Sentimen ini pun kembali menekan rupiah.

Untunglah, pelemahan rupiah untuk sementara bisa ditahan. Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Fikri C Permana menilai, pelaku pasar merespon positif intervensi yang dijalankan Bank Indonesia (BI), serta kebijakan fiskal pemerintah.

Untuk menjaga rupiah, BI mengintervensi pasar valas dan pasar obligasi hingga senilai Rp 7,1 triliun. "Intervensi BI sudah cukup. Terlalu riskan kalau BI terus mengguyur pasar," kata dia, Jumat (7/9).

Meski demikian, penguatan rupiah saat ini, menurut Fikri, belum signifikan. Ia memprediksikan, pekan depan rupiah berada di kisaran Rp 14.750–Rp15.050 per dollar AS. Sedangkan Faisyal memproyeksikan, mata uang Garuda bergerak dalam rentang Rp 14.730–15.000 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×