kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

IHSG masih akan bergerak volatil dan cenderung tertekan


Sabtu, 08 September 2018 / 09:55 WIB
IHSG masih akan bergerak volatil dan cenderung tertekan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat akhir pekan ini. Pada perdagangan Jumat (7/9), IHSG ditutup di 5.851,46, menguat tipis 0,87% dibanding sehari sebelumnya.

Meski ditutup menguat pada perdagangan harian, selama sepekan terakhir, indeks saham mencatatkan pelemahan. Dibandingkan dengan level penutupan akhir pekan lalu, IHSG melemah 2,77%.

Pelemahan IHSG selama sepekan utamanya disebabkan oleh melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan. yang Hal ini menyebabkan IHSG selama tiga hari berturut-turut mencatatkan penurunan.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengungkapkan, selama sepekan ini IHSG tidak lepas dari sentimen perang dagang yang membuat mata uang di sejumlah negara emerging market turun. "Secara fundamental Indonesia sendiri tidak ada masalah," ujar Wafi, Jumat (7/9).

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menyebut, pelemahan indeks selama sepekan memang disebabkan karena rupiah yang keok. Sementara, peningkatan IHSG selama dua hari di akhir pekan lebih merupakan technical rebound. Sebab, pelaku pasar melihat indeks sudah melemah cukup dalam dan memanfaatkannya untuk membeli saham-saham dengan valuasi murah.

Untuk sepekan ke depan, William memprediksi IHSG akan bergerak volatil dan cenderung tertekan, mengingat penguatan dua hari terakhir belum cukup stabil. Pelaku pasar juga masih mengkhawatirkan arah pergerakan sentimen global.

Selain itu, The Fed akan melakukan rapat kembali di September ini, sehingga membuat pelaku pasar wait and see. Krisis di Turki, Argentina, dan Afrika Selatan juga harus dicermati karena berdampak pada emerging market lainnya, termasuk Indonesia.

Ia memprediksi pekan depan IHSG akan tertekan namun masih bisa diantisipasi, dengan rentang pergerakan 5.800–5.910. William menyarankan beberapa sektor saham yang menarik dicermati oleh investor, di antaranya sektor batubara, perbankan, dan agrikultur.

Sementara, Wafi memprediksi indeks akan bergerak sideways dengan level support 5.750 dan resistance 5.900. Ia menyarankan investor mencermati saham-saham seperti BCAP, TLKM, UNVR dan HMSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×