kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menanti Penyelesaian Tambang Kapur Holcim


Jumat, 04 Juni 2010 / 10:26 WIB
Menanti Penyelesaian Tambang Kapur Holcim


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test

JAKARTA. Penambangan batu kapur milik PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, tersandung masalah. Kementerian Hukum dan HAM (Kemhukham) tengah mengevaluasi kegiatan penambangan batu kapur di kawasan tersebut.

Pemerintah beralasan, penambangan batu kapur itu merusak lingkungan hidup di pulau tersebut. Selain itu, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menganggap penambangan bahan baku semen itu kurang bermanfaat bagi warga Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.


Saat ini, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang meninjau kembali perizinan penambangan tersebut
Hingga kini, pemerintah belum memutuskan apakah akan memperpanjang izin Holcim itu atau menghentikannya. Corpotare Communications Manager SMCB Budi Primawan mengaku belum menerima panggilan lagi dari pemerintah. "Sampai sejauh ini, kegiatan operasi kami masih berjalan seperti biasa," tuturnya, Kamis (4/6).


SMCB mengantongi Surat Izin Penambangan hingga 2063 dengan areal luas penambangan 1.000 hektare atau sebesar 10% dari luas Pulau Nusakambangan. Hingga 2009, luas areal penambangan sudah mencapai 112,45 hektare. Dari 1.000 hektare itu, hanya sebesar 400 hektare yang mengandung kapur.

Kendati belum ada keputusan pemerintah, Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Hendrik menganggap masalah ini cukup berisiko bagi SMCB. Sebab bila pemerintah mencabut izin penambangan itu, Hendrik bilang, produksi Holcim bakal terganggu. Maklum, tambang batu kapur di Nusakambangan ini memberi kontribusi cukup besar bagi bahan baku pabrik di Cilacap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×