kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti Jackson Hole, AUD/USD menguat


Rabu, 24 Agustus 2016 / 17:41 WIB
Menanti Jackson Hole, AUD/USD menguat


Reporter: Diba Amalia Haritz | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aussie berhasil menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Di tengah penantian investor atas pertemuan tahunan bank sentra di Jackson Hole.

Mengutip Bloomberg, Rabu (24/8) pasangan AUD/USD menguat 0,21% di level 0,7631 dibanding sehari sebelumnya pada pukul 16.30 WIB.

Alwy Assegaf, Analis SoeGee Futures mengatakan adanya penguatan Aussie diakibatkan pasar masih menanti keputusan The Fed terkait dengan suku bunga.

Menurut Alwy, para pelaku pasar masih wait and see simposium Jackson Hole yang dilaksanakan Kamis (25/8). Pertemuan Jackson Hole akan dihadiri oleh berbagai pejabat bank sentral negara maju. Alwy menilai bahwa pasar menantikan pernyataan Ketua Dewan Gubernur The Fed, Janet Yellen.

Yellen diperkirakan akan memberikan pernyataan mengenai suku bunga AS. "Pertemuan tersebut akan menjadi momen bagi Yellen apakah akan mengumumkan kenaikan suku bunga, atau bahkan tidak akan disinggung sama sekali," tutur Alwy.

Data ekonomi yang dirilis Rabu (24/8) dari Australia pun dinilai Alwy tidak begitu berpengaruh terhadap penguatan Aussie. Padahal, data ekonomi Australia mengenai construction work done alami defisit 3,7% Juli 2016, meleset dari perkiraan pasar yaitu defisit 1,9.

Sebaliknya, data penjualan rumah AS yang positif pada Selasa (23/8) tidak cukup untuk mengungkit penguatan dollar. Data penjualan rumah AS pada Juli 2016 mencapai 654.000, terbang tinggi di atas prediksi pasar yang hanya 575.000.

Kamis (25/8), Alwy mengatakan bahwa Aussie berpeluang masih menguat terbatas terhadap dollar. Alwy menuturkan, jika data crude inventory oil AS yang dirilis Rabu (24/8) malam menunjukkan pelebaran defisit, kemungkinan besar Aussie akan menguat di hadapan greenback.

"Sebagai mata uang komoditas, Aussie akan terpengaruh dengan jumlah cadangan minyak AS," kata Alwy.

Saat ini, harga minyak memang tengah menurun lantaran isu oversupply. Oleh karena itu, Alwy berujar jika pasokan minyak AS berkurang, maka akan menguatkan harga minyak dan berimbas pula pada penguatan Aussie.

Akan tetapi, jika data klaim pengangguran dan core durable goods orders AS yang dikeluarkan Kamis (25/8) menunjukkan hasil signifikan, bukan tidak mungkin jika AS dapat menguat. Data klaim pengangguran AS diprediksi akan mencapai 265.000.

Sedangkan core durable goods order Negeri Paman Sam tersebut diperkirakan mencapai 0,4%. Untuk Kamis (28/5), belum ada data ekonomi yang akan dirilis oleh Negeri Kanguru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×