Reporter: Diba Amalia Haritz | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Data penjualan ritel yang meleset dari perkiraan menahan pergerakan Australian Dollar (AUD). Mengacu Bloomberg, Kamis (4/8) AUD/USD bergerak flat cenderung melemah 0,07% ke level 0,7593 pukul 13.05 WIB.
"Data penjualan ritel yang dirilis ialah 0,1%, angka tersebut masih di luar prediksi pasar yakni 0,3%," ujar Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra, Kamis (4/8).
Putu menambahkan, keraguan pasar terhadap naiknya suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) masih sentimen utamanya.
"Pasar ragu The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga karena data ekonomi yang dirilis Amerika kurang memuaskan," terang Putu.
Apabila data tenaga kerja yang dirilis Negeri Paman Sam (3/8) menunjukkan hasil positif, maka tidak akan menutup kemungkinan jika AUD/USD akan melemah.
Putu berujar, "Dollar AS akan berpotensi menguat apabila data ketenagakerjaan yang dirilis akan berada di bawah perkiraan pasar, meski penguatan tersebut tidak akan begitu signifikan."
Pasar memprediksi bahwa angka pengangguran di AS akan mencapai 265.000.
Putu memprediksi perdagangan Jumat (5/8) besok, AUD/USD akan bergantung pada data yang dirilis oleh keduanya.
Jika Reserve Bank of Australia mengumumkan proyeksi ekonomi yang positif dari segi outlook keuangan seperti inflasi dan tingkat suku bunga, bukan tidak mungkin bahwa Aussie dapat menguat terlebih dahulu.
"Namun, perlu juga memperhatikan data yang akan dirilis oleh Amerika pada akhir pekan ini. Sebab, akan merilis data mengenai non-farm payroll, tingkat pengangguran, dan tingkat inflasi," kata Putu.
Data-data tersebut akan menjadi penentu menguatnya dollar AS. Pasar memprediksi tingkat inflasi sebesar 0,2%. Sedangkan non-farm payroll US diprediksi 180.000, jauh dari angka aktual bulan sebelumnya (8/7) yakni 287.000
Dengan demikian, Putu memprediksi pergerakan keduanya berdasarkan hasil data yang akan dikeluarkan. "Masih belum dapat diprediksi apakah AUD/USD menguat atau melemah. Semua bergantung pada data yang akan dikeluarkan Jumat (5/8)," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News